Untuk
materi ini mempunyai 1 Kompetensi Dasar yaitu:
Kompetensi
Dasar :
1.Menulis
kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
Membaca
puisi tentu sudah sering kamu lakukan. Banyak puisi di surat kabar, majalah,
maupun buku-buku yang dapat kamu baca. Bagaimana dengan menulis puisi? Kali ini
kamu akan diajak berlatih menulis puisi. Dalam menulis puisi, ada beberapa hal
yang perlu kamu perhatikan, yaitu
Menentukan
tema
Banyak
tema yang dapat kamu angkat dan tuangkan dalam bentuk puisi. Misalnya,
keindahan alam, kasih sayang, maupun masalah kehidupan lain yang ada di
sekitarmu.
Suasana
puisi
Suatu
puisi menggambarkan perasaan, pikiran, dan keinginan penulis terhadap apa yang
dirasa, didengar, maupun dilihat oleh indra mereka. Pengungkapan penulisan
puisi yang satu berbeda dengan yang lain. Puisi yang menyatakan kebahagian akan
menggunakan bahasa yang indah, lembut, dan romantis, sementara puisi yang
menyatakan ketidaksukaan atau protes diungkapkan dengan bahasa yang sinis,
lugas, keras, dan sebagainya.
Mendaftar
kata-kata yang dianggap cocok
Puisi
diwarnai oleh ungkapan maupun kiasan. Misalnya, Tuhan, aku telah berdusta
selalu dan menjauh darimu. Kata yang dicetak miring akan terdengar indah dan
memiliki nilai rasa daripada kata penuh salah.
Memilih
diksi
Diksi
atau pilihan kata akan sangat menentukan keindahan dan kebermaknaan puisi.
Kata-kata dalam puisi cenderung konotatif dan kias sehingga akan memberikan
nilai rasa tertentu. Misalnya, Hidupnya yang malang selalu bermandikan (air
mata, peluh, keringat). Kata yang tepat adalah air mata.
Menulis
puisi
Setelah
menentukan tema, suasana, dan diksi, kamu dapat menyusun puisi secara utuh.
Inspirasi yang dapat membantu mengembangkan imajinasimu, misalnya mimpi,
harapan, fantasi, benda, bunga, maupun alam. Kali ini, cobalah untuk menulis
puisi berkaitan dengan keindahan alam. Perhatikan contoh berikut!
Laut
Amal Hamzah
Berdiri aku di
tepi pantai
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah berderai
Keribaan pasir rindu berpaut
Ombak
datang bergulung-gulung
Balik lagi ke tengah segara
Aku takjub berdiri termangu
Beginilah rupanya permainan masa
Hatiku juga
seperti dia
Bergelombang-gelombang memecah pantai
Arus suka beralih duka
Payah mendapat perasaan damai
Dikutip dari Bimbingan Apresiasi Puisi,
1974
Puisi tersebut mengambil tema keindahan laut.
Hal tersebut dapat dilihat dari pemilihan judul dan hal-hal yang tergambar
dalam puisi tersebut. Misalnya, ombak bergulung yang datang ke pantai. Di
samping itu, kata berderai dan berpaut menambah keindahan puisi tersebut.
Sekadar
renungan utk sama2 dihayati...semoga sama2 mendapat manfaatnya...
Ramai di antara kita yang tidak sedar akan hakikat bahawa setiap yang dituntut
dalam Islam mempunyai hikmah nya yang tersendiri. Antaranya adalah yg berkaitan
dengan WUDUK... iaitu antara rutin yg mesti dilakukan samada utk menunaikan
solat, membaca Al-Quran dan sebagainya... Ketika berwuduk, sebaik2nya cubalah
didik hati supaya dapat niatkan sesuatu spt berikut :
1.Ketika berkumur,
berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku
ini".
Penjelasan : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah.
2.Ketika
membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, putihkanlah muka ku di
akhirat kelak, janganlah kau hitamkan muka ku ini."
Penjelasan: Ahli syurga mukanya
putih berseri-seri.
3.Ketika
membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, berikanlah
hisab-hisab ku di tangan kanan ku ini".
Penjelasan : Ahli syurga diberikan
hisab-hisabnya di tangan kanan.
4.Ketika
membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, janganlah Kau
berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".
Penjelasan : Ahli neraka diberikan
hisab-hisabnya di tangan kiri.
5.Ketika
membasuh kepala, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, lindunganlah daku dari
terik matahari di padang Mahsyar dengan Arasy Mu".
Penjelasan : Panas di Padang Masyar
seumpama matahari sejengkal di atas kepala.
6.Ketika
membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, ampunilah dosa telinga
ku ini" .