Selasa, 08 September 2015

Langkah-langkah Menulis teks Drama


Menulis Naskah Drama
Naskah drama adalah bentuk penyajian dalam tulisan yang disusun sedemikian rupa berdaasarkan alur cerita. Menulis kreatif naskah drama yaitu menuangkan ide dan gagasan yang ada dalam pikiran kedalam sebuah tulisan dari objek yang dilihat atau diamati.
Ciri khas naskah drama yakni adanya cakapan atau lakon dalam naskah drama tersebut. Dalam penyusunan dialok ini, pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Yeti Mulyati, (2007:8.27) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan kaidah penulisan naskah drama yaitu:

  1.  Penulisan dialog harus diawali dengan nama tokoh yang mengungkapkan dialog.
  2. Penggunaan tanda baca titik dua untuk mengungkapkan dialog tokoh.
  3. Petunjuk lakoan ditulis dengan tanda kurung atau diletakkan sebagai paragrap tersendiri.
  4. Penulisan perpindahan babak, adegan atau setting drama, ditulis tersendiri atau tidak digandeng dengan dialog tokoh.
  5. Pada awal kisahan biasanya disertakan prolog sebagai pengantar cerita dan epilog sebagai penutup cerita.
Sebelum mementaskan naskah drama, terlebih dahulu harus menyusun drama dalam bentuk naskah, naskah yang runtut akan mudah dipentaskan dengan memperhatikan unsur-unsur yang membangun drama tersebut. Unsur-unsur drama yang dimaksud yaitu tema, amanat, penokohan, alur, setting, latar, pertikaian, komplik, dan penyelesaian. Dengan memperhatikan unsur-unsur tersebut dalam menulis naskah drama, akan dapat memberi makna yang ditulis.

Langkah-langkah Menulis Naskah Drama
Adapun yang harus diperhatikan dalam menulis naskah drama menurut Akmal Roem, (2009:67) yakni:
  1. Menentukan tema,
  2. Menentukan alur,
  3. Mengklasifikasikan karakter tokoh,
  4. Menentukan latar atau setting,
  5. Penyajian dialog,
  6. Adanya gaya bahasa, dan
  7. Adanya sumber permasalahan hingga penyelesaian.
__________________

Belajar Diskusi


Senin, 07 September 2015

Teks Khotbah


Hakikat Taqwa Menurut Sayyidina Ali

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah bersama-sama kita saling menasehati akan pentingnya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. sesungguhnya ketaqwaan merupakan kunci menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Jama’ah Jum’ah yang Dirahmati Allah
Seringkali kita mendengar istilah taqwa’ begitu seringnya sehingga tidak terpikir oleh kita apakah sejatinya makna taqwa. Seolah-olah ketika telinga kita menangkap kata ‘taqwa’ maka sudah menjadi mafhum bahwa yang dimaksudkan adalah menjalankan berbagai amal shaleh. Padahal tidak selamanya demikian.
Memang, sebagain ulama mempermudah pemahaman taqwa dengan menjelaskan bahwa taqwa adalah ’imtitsalul awamiri waj tinabun nawahi’ mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. kalimat sederhana yang terkesan sangat global. Sehingga mudah diingat namun susah dicerna dan dijabarkan, mungkin karena terlalu singkat.
Oleh karenanya dalam kesempatan ini khatib ingin sekali menerangkan makna taqwa sebagaimana diterangkan oleh Sayyidina Ali Karromallahu wajhah yang dikutip dalam kitab al-Manhajus Sawi, oleh al-allamah al-Muhaqqiq al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith.  Sayyidina Ali membeberkan kepada kita makna taqwa yang terbentang dalam empat hal yaitu; الخوف من الجليل والعمل بالتنزيل والقناعة بالقليل والإستعداد ليوم الرحيل
 Bahwa taqwa adalah takut kepada Allah yang bersifat Jalal, dan beramal dengan dasar al-Qur’an (at-tanzil) dan menerima (qona’ah) terhadap yang sedikit, dan bersiap-siap menghadapi hari akhir perlihan (hari akhir).
Jama’ah jum’ah yang berbahagia
Pertama; Al-khaufu minal Jalil artinya bahwa taqwa itu akan menjadikan seseorang merasa takut kepada Allah swt yang memiliki sifat Jalal. Takut melanggar berbagai aturan dan ketentuan-Nya. Sehingga apapun yang akan diperbuatnya selalu dipertimbangkan terlebih dahulu. Tangan tidak akan digunakan untuk memungut benda yang bukan miliknya tanpa izin. Kaki tidak digunakan untuk berjalan ke aarah yang salah, demikian juga mata dan telinga tidak akan difungsikan sebagai alat mendurhakai-Nya. 
Maka taqwa dalam bingkai Al-khaufu minal Jalil, lebih bernuansa ‘penghindaran dan pencegahan’ dari pada ‘pelaksanaan’. Karena sesungguhnya ‘ketakutan’ itu akan menyebabkan seseorang enggan melakukan tindak kesalahan. Seperti halnya seorang anak kecil yang takut bermain air hujan karena takut kepada orang tuanya.
Kedua; wal ‘amalu bit tanzil, menghindari sesuatu karena takut kesalahan dalam konsep taqwa tidak lantas menjadikan seseorang tidak berbuat apa-apa, karena hal taqwa juga menuntut tindakan baik yang berdasar pada al-Qur’an yang diturunkan (at-tanzil) sebagai pedoman hidup dan dasar bersyariat bagi kaum muslim.
Maka segala ‘amal orang yang bertaqwa berdasar pada al-Qur’an, dan mereka tidak akan melakukan sesuatu secara serampangan tanpa adanya dalil yang mendasarinya baik al-Qur’an, Hadits, Ijam’ maupun qiyas.  
Jama’ah jum’ah yang Dimuliakan Allah
Ketiga;  al-Qana’atu bil Qalil, artinya orang yang bertaqwa akan selalu merasa cukup dengan rizki yang sedikit, sesungguhnya orang yang memiliki rizqi yang sedikit dan merasa cukup dengan rizqi tesebut adalah bukti sekaligus tanda bahwa orang itu dicintai oleh Allah swt. Sebagaimana yang disabdakan rasulullah saw.
إن الله إذا أحب عبدا رزقه كفافا
Bahwa jika Allah mencintai seorang hamba ia akan memberikan rizki yang pas-pasan kepadanya.
Artinya pas-pasan adalah tidak memiliki kelebihan selain untuk menutupi kebutuhan pokoknya, inilah tanda orang taqwa yang dicintai Allah swt. Oleh karena itu dalam kenyataannya tidak seorangpun hamba yang hidup pas-pasan bertindak secara berlebihan, berhura-hura dan doyan belanja. Karena berbagai macam keglamouran hidup itu sangat dibenci oleh Allah swt. menyebabkan manusia melupakan Tuhannya. Itulah bukti hamba itu dicintai oleh Allah.
Berbeda sekali dengan seorang yang memiliki limpahan harta yang berlebih. Maka di kala waktu luang setan akan segera menghampirinya dan membujuk untuk berbuat hura-hura, jalan-jalan berekreasi ke tepi pantai atau santai santai di menikmati keremangan malam atau malah mencari kesibukan diluar pengetahuan pasangannya. Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang sepertin ini.
Maka menjadi amat penting memeperhatikan sabda Rasulullah saw selanjutnya yang berbunyi:
طوبى لمن هدي الإسلام وكان رزقه كفافا ورضي به 
Beruntung sekali orang (yang mendapatkan petunjuk)Islam, yang mempunyai rizqi pas-pasan dan rela dengan rizqi (yang pas-pasan) itu.
Ridhda atau rela dengan kesedikitan itu menjadi satu sarat tersendiri. Sebagai pertandanya orang tersebut tidak pernah berkeluh-kesah akan keadaanya. Banyak sekali hamba yang merasa cukup dengan rizqi yang diterimanya, saying sekali ia sering keluhan-keluhan. Sesungguhnya hal yang demikian itu mengurangi ketaqwaan. 
Dan keempat, al-isti’dadu li yaumir rakhil, adalah bersiap-siap menghadapi hari perpindahan. Perpindahan dari alam dunia ke alam kubur lalu  ea lam akhirat. Artinya segala amal orang yang bertaqwa senantiasa dalam ranga menyiapkan diri akan hadirnya hari kematian. yaitu hari keberangkatan dari alam dunia menuju alam akhirat.  
Oleh karena itu ketika Rasulullah ditanya “siapakah manusia yang paling cerdas dan paling mulia di hadapan Allah?” beliau menjawab mereka adalah manusia yang أكثرهم ذكرا للموت وأشدهم إستعدادا له Manusia yang paling banyak mengingat kematian dan paling semangat mempersiapka diri menghadapinya.
Ini juga merupakan tuntunan praktis bagi umat muslim meningkatkan ketaqwaannya, yaitu selalu mengingat kematian Karena, seorang yang mengingat kematian ia tidak akan mudah terjerumus dalam kubangan dosa. 
Demikianlah khotbah jum’ah kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. 
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًااَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ


Contoh Laporan


Contoh Laporan

LAPORAN PERJALANAN WISATA
KE DAGO PAKAR


















Disusun Oleh:
…………………
………………….
……………………
……………………
…………………..
Kelas:
……….


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI I DUKUN
KECAMATAN DUKUN
KABUPATEN GRESIK


2014


Kata Pengantar


Puji  dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya kami berhasil menyelesaikan Laporan Perjalanan ke Dago Pakar yang dilaksanakan pada Hari Minggu, 09 Februari 2014.   

    Dalam laporan ini kami akan menjelaskan tentang perjalanan dan kegiatan serta tempat yang menjadi tujuan.
Lewat laporan ini juga kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Ibu Dwi Rina yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melakukan perjalanan wisata ini, serta kepada orangtua kami yang telah mengizinkan kami untuk melakukan perjalanan wisata ini,  sehingga kegiatan perjalanan wisata ini dapat berjalan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan dari pembaca demi menyempurnakan laporan ini.
Harapan kami semoga penyusunan laporan ini diterima dan dimengerti serta bermanfaat bagi kami khususnya maupun pembaca.





Dukun, Februari 2014
Tim Penyusun













Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………...………. i
Daftar Isi………………………………….………………………………………...…………..ii

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah………………………………..……………………………........ 3
B. Tujuan Laporan perjalanan…………………………………..…………………………....3
C. Manfaat Laporan Perjalanan ………………………………….………………………….3

BAB II. Pelaksanaan Kegiatan

A. Waktu………………………………………………………………………..……………….4
B. Obyek………………………………………………………………………..……………….4
C. Biaya…………………………………………………………………………..……………..4
D. Perjalanan dan Hasil Kegiatan……………………………………………..…………….4
Gua Jepang……………………………………………………………………….…………6
Gua Belanda……………………………………………………………………….………..8
Curug Omas………………………………………………………………………………...11

BAB III. Penutup

A.  Kesimpulan………………………….…………………………………………………….13
B.  Saran…………………………….…………………………………………………………13















BAB I

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG MASALAH 

    
   
Kota Bandung  adalah kota yang kaya akan tempat wisata. Di kota ini banyak terdapat berbagai tempat wisata,baik tempat wisata ilmu pengetahuan,wisata rekreasi,dan wisata belanja. Kami mengunjungi salah satu tempat yang memiliki banyak sejarah yaitu Dago Pakar. Kami melakukan perjalanan wisata ini dalam rangka mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.
Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 09 Februari 2014. Adapun tempat wisata yang kami kunjungi yaitu Gua Jepang, Gua Belanda dan Curug Omas. Selain itu,kegiatan kunjungan wisata ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman terhadap segala kemajuan ilmu pengetahuan dan arena rekreasi.

Kami mengadakan perjalanan wisata ke Dago Pakar Bandung untuk menambah wawasan pengetahuan yang lebih banyak. Selama ini kami hanya mendapat pengetahuan dari sekolah, dan banyak dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu. Bisa kita  ambil contoh,siswa yang hanya mendapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari guru namun mereka belum melihat sejarahnya langsung, dan dengan di adanya perjalanan wisata ke Dago Pakar Bandung yang khsususnya merupakan kota sejarah akan lebih menambah pengetahuan kami.

B.    TUJUAN LAPORAN PERJALANAN

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenai kota Bandung dan objek-objek wisata sejarah maupun rekreasi di Kota Kembang.


C.    MANFAAT LAPORAN PERJALANAN

1.    Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
2.    Mengenalkan siswa dengan kota Bandung.
3.    Memberi pengalaman.
4.    Untuk melihat keindahan karya Allah SWT.







BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu

Dilaksanakan pada:
Hari      : Minggu
Tanggal: 09 Februari 2014
Jam       : 09.00 WIB

B. Obyek

a. Gua Jepang
b. Gua Belanda
c. Curug Omas

C. Biaya

Biaya untuk melakukan perjalan wisata ini sebesar Rp. 30.000 / orang, dengan rincian sebagai berikut:
- Tiket masuk Rp. 10.000,-
- Parkir Motor Rp.5000,-
- Menyewa Senter Rp. 5000,-

D. Perjalanan dan Hasil Kegiatan


Tepat pada pukul 08.00 WIB kami berkumpul di sekolah. Sebelum kami berangkat, kami berkumpul untuk berdiskusi tempat apa saja yang akan kami kunjungi.  Setelah selesai berdiskusi kami berbondong-bondong menuju tempat tujuan. Kami pergi ke tempat tujuan dengan mengendarai kendaraan bermotor. Saat diperjalanan, kami sembari merekam perjalanan yang kami lakukan. Kami sangat menikmati perjalanan kami, karena disepanjang perjalanan kami dapat melihat pemandangan yang indah.
Akhirnya tanpa terasa menikmati perjalan kami sampai di tempat tujuan yaitu Dago Pakar. Pada saat kami sampai di tempat tujuan kami langsung menaruh kendaraan kami di parkiran dan kami langsung didatangi oleh salah seorang calo tiket. Calo tersebut langsung meminta kepada kami untuk membayar harga tiket masuk sebesar Rp.10.000 per orang. Kami pun membayar tiket masuk itu lalu masuk mengelilingi Dago Pakar.
Tempat wisata Dago Pakar atau biasa juga disebut Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman yang terletak di Kota Bandung, Indonesia. Luasnya mencapai 590 hektare membentang dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya. Letak Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, pada ketinggian antara 770 mdpl sampai 1330 mdpl. Di atas tanahnya yang subur terdapat sekitar 2500 jenis tanaman yang terdiri dari 40 familia dan 112 species. Pada tahun 1965 luas taman hutan raya baru sekitar 10 ha saja, namun saat ini sudah mencapai 590 ha membentang dari kawasan Pakar sampai Maribaya. Saat ini pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Kehutanan Pemda Provinsi Jawa Barat (sebelumnya berada di bawah naungan Perum Perhutani).

Pintu Masuk Dago Pakar ( Taman Ir. H. Djuanda)

Jalan Menuju Gua Jepang dan Gua Belanda
Gua Jepang


Pintu Masuk Gua Jepang

Gua Jepang ini dibuat pada tahun 1942 oleh balatentara pendudukan Jepang dengan bantuan para pekerja paksa romusha. Gua Jepang tidak pernah terselesaikan dan kabarnya belum pernah direnovasi sejak saat itu.
Gua Jepang di Bandung adalah salah satu dari gua bersejarah yang terserak di selruh negeri yang dibuat selama Perang Dunia II, dan telah menjadi bagian sejarah panjang dari republik ini.
Ukuran Gua Jepang cukup besar yang membuat orang dengan mudah bisa melangkah sepanjang lorong gua dan tidak ada kesulitan bagi pengunjung untuk bernafas di dalamnya.
Setelah Jepang masuk ke Indonesia, tentara Jepang kemudian mengambil alih tempat ini dan membangun gua lainnya sebagai basis pertahanan mereka tidak jauh dari gua Belanda. Jepang menggunakan tenaga kerja paksa sehingga konon tidak sedikit korban yang berjatuhan selama pembuatan gua ini. Saat Jepang menyerah terhadap tentara sekutu, tempat ini adalah pertahanan terakhir bagi tentara Jepang yang ada di Bandung. Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, gua inipun terlantar, tertutup oleh semak belukar dan hutan. Sampai kemudian ditemukan kembali pada sekitar tahun 1965, konon pada waktu itu masih banyak ditemukan sisa-sisa peninggalan tentara Jepang seperti senjata dan amunisi di dalamnya.


Gua Belanda


Gerbang Gua Belanda

Pintu Masuk Gua Belanda



Keadaan Dalam Gua Belanda
Gua peninggalan Belanda dibangun pada awal tahun 1941 di Dago Bandung. Perbukitan di Dago Pakar menarik perhatian Hindia Belanda tempo dulu untuk menjadikannya sebagai salah satu gudang senjata. Gua Belanda, adalah salah satu objek wisata yang ada di kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Dago, Kota Bandung, Jawa Barat.
Gua Belanda, memiliki ukurannya lebih besar dan dibangun lebih dulu dibanding Gua Jepang. Gua ini dibangun pada masa penjajahan Belanda. Awalnya dibangun untuk dijadikan terowongan PLTA Bangkok.
Tetapi, pada saat Perang Dunia II, Gua Belanda berubah fungsi menjadi Pusat Stasiun Radio Telekomunikasi Militer Hindia Belanda. Dan setelah kemerdekaan, gua yang satu ini dijadikan sebagai tempat gudang penyimpanan senjata dan gudang amunisi.
Di Gua Belanda terdapat sekitar 15 lorong dan beberapa ruangan seperti rang kamar untuk tempat istirahat atau tidur para tentara Belanda, ruang interogasi untuk para tahanan, penjara atau ruang tahanan. Di atap gua, terlihat seperti ada bekas penerangan lampu.
Di dalam gua, juga terlihat seperti bekas rel roli, semacam pengangkutan barang atau sejenisnya. Di dinding-dindingnya terlihat bekas semen, sepertinya Gua Belanda ini telah mengalami renovasi.


Curug Omas




Jalan Menuju Curug Omas
Curug Omas berada di dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda di lokasi wisata Maribaya. Curug ini memiliki ketinggian terjunan air sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 m yang berada di aliran sungai Cikawari. Di atas air terjun ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk melintas dan melihat air terjun dari posisi atas. Dari atas jembatan ini akan terlihat bentangan dasar sungai yang merupakan pertemuan dua aliran sungai Cikawari dan Cigulun yang nantinya menjadi daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu. Aliran ini mengalir dan berbelok membelah kawasan Tahura tersebut. Selain Curug Omas di aliran sungai ini terdapat pula Curug Cigulung, Curug Cikoleang dan Curug Cikawari yang masing-masing berketinggian sekitar 15 m, 16 m dan 14 m. Ketiga curug ini dikenal dengan sebutan Curug Maribaya.
Di kawasan ini juga ada curug lain yaitu Curug Lalay yang lokasinya tak jauh dari Curug Omas.












BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perjalanan ini memang sangat melelahkan, namun dibalik itu semua terdapat sebuah pengalaman yang tidak pernah akan kami lupakan selama hidup kami.Dari penulisan laporan ini,penulis dapat menyimpulkan bahwa obyek-obyek wisata di Indonesia beraneka ragam.Sebagai warga Negara yang baik, sudah sepantasnya kita menjaganya agar tetap lestari dan wisatawan domestik maupun mancanegara betah di Indonesia.Sehingga bias meningkatkan devisa Negara.
B. Saran
Penyusun dengan segala keterbatasan yang ada, menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.


 Oke itu merupakan contoh Laporan Perjalan Wisata Saya, kritik dan saran ditunggu, sekian dan terima kasih.