TEKNIK-TEKNIK
MEMBACA CEPAT
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang Masalah
Manusia
modern tampaknya tidak dapat melepaskan diri dari media komunikasi. Salah satu
media komunikasi yang banyak dihadapi adalah media tulis baik buku teks maupun
media massa. Pada era globalisasi, kegiatan membaca sudah menjadi hal yang
lazim dalam kehidupan sebagian masyarakat. Membaca bukanlah kegiatan
alamiah, tetapi seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap,
yang kemudian terintegrasi dan menjadi otomatis.
Tetapi
dalam era yang serba cepat sekarang, ketika tanpa kita kehendaki tuntutan
kehidupan meningkat, pembaca tak lagi boleh hanya sebagai membawa kenikmatan,
tetapi sebagai alat pencapai percepatan itu sendiri. Artinya orang wajib
mengejar semua informasi. Ia harus memiliki keterampilan mengumpulkan data
dengan cepat sekaligus benar. Dan disini membaca cepat menjadi utama. Tidak ada
orang yang dapat membaca cepat karena bakat. Maka itu harus dipahami bahwa
membaca cepat bukanlah melulu cepat memecah kode dan segera menyelesaikan
sebuah buku. Membaca cepat adalah bagaimana seseorang dapat membaca dengan
pemahaman yang lebih baik dalam waktu lebih cepat serta mengingatnya dengan
baik. Dalam makalah ini selanjutnya akan dipaparkan teknik-teknik membaca cepat.
II.
Rumusan
Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan membaca cepat?
- Bagaimana teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat?
III.
Tujuan
Penulisan
1.
Menjelaskan dan memaparkan tentang
pengertian membaca cepat.
2.
Menjelaskan dan memaparkan tentang
teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian
Membaca Cepat
Soedarso dalam Yasrul Effendi (www.id.forums.wordpress.com)
mengatakan bahwa metode speed reading merupakan semacam latihan untuk
mengelola secara cepat proses penerimaan informasi. Seseorang akan dituntut
untuk membedakan informasi yang diperlukan atau tidak. Informasi itu kemudian
disimpan dalam otak. Sedangkan Nurhadi menyatakan bahwa membaca
cepat dan efektif ialah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, dengan tidak
meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya (1987:31-32). Muchlisoh
(1992:149) mengatakan bahwa membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang ingin
memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang singkat.
Jenis membaca ini dilaksanakan tanpa suara. Dari beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan
kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang
bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu
singkat.
Jadi, membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Biasanya dengan membaca kalimat demi kalimat dan
paragraf tetapi tidak membaca kata demi kata. Tujuannya adalah untuk memperoleh
informasi, gagasan utama, dan penjelasan dari suatu bacaan dalam waktu yang
singkat. Speed reading juga merupakan keterampilan yang harus dipelajari agar
mampu membaca lebih cepat. Tidak ada orang yang dapat membaca cepat karena
bakat.
Membaca cepat tentu saja bukan tujuan, sebab keterpahamanlah
yang tujuan dalam membaca cepat. Dalam membaca cepat terkandung pemahaman yang
cepat pula. Bahkan pemahaman inilah yang menjadi pangkal tolak pembahasan,
bukannya kecepatan. Seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatan dan
memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya. Kecepatan membaca sangat
tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan
bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan
bacaan.
II.
Teknik-Teknik
Membaca Cepat
Tidak
semua orang akan langsung mahir untuk membaca cepat. Keterampilan ini
membutuhkan latihan yang mungkin bisa sampai berulang-ulang agar seseorang
dapat menguasai teknik-teknik yang tepat dalam membaca cepat. Latihan-latihan
ini dipandang penting untuk dilakukan karena biasanya seseorang yang baru
pertama kali belajar membaca cepat akan menemui beberapa masalah yang bisa
menjadi penghambat dalam membaca cepat. Syarat utama untuk dapat membaca cepat
adalah mengetahui dengan persis bahan apa yang sedang dicari. Hal ini dapat
dicapai dengan melakukan pemindaian secara cepat. Hanya mencari bagian-bagian
yang dibutuhkan.
Untuk
bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua teknik
membaca yaitu:
1.
Teknik Scanning
Teknik
membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca
secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam
memahami bacaan tersebut seseorang dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan
kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca.
Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian pembaca. Misalnya membaca
koran, mencari judul-judul atau topik berita yang dianggap menarik.
Bagian-bagian
yanag dapat dilompati antara lain
1)
Bagian yang telah diketahui dari
buku lain
2)
Bagian yang berisi informasi yang
tidak memenuhi tujuan membaca
3)
Bagian yang hanya merupakan contoh
atau ilustrasi
4)
Bagian yang merupakan ringkasan bab
sebelumnya.
2.
Teknik Skimming
Teknik
membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan
gambaran umum isi buku. Setelah itu melacak informasi yang ingin diketahui
secara mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah terlebih
dahulu membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul,
serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa
inti dari isi buku yang akan kita baca tersebut.
Teknik
ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks.
Fungsi skimming adalah
1)
Untuk mengenali topik bacaan
2)
Untuk mengetahui pendapat/opini
orang
3)
Untuk mendapatkan bagian penting
yang kita butuhkan
4)
Untuk mengetahui organisasi penulisan,
urutan ide pokok, dan cara berpikir penulis.
5)
Untuk penyegaran apa yang pernah
dibaca.
6)
Membaca visual,
Membaca
visual yaitu mengejar kelompok kata dengan urutan mana suka. Cara ini cocok
untuk memahami bacaan yang agak sulit serta yang mudah.
3.
Teknik SQ3R
Teknik
ini sangat membantu kita dalam menyerap informasi tertulis. Teknik ini
menggunakan metode penahapan dalam membaca.
1.
Survey
Pemindaian
terhadap daftar isi, pendahuluan, bab pertama atau pengantar dan bagian
ringkasan untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Tujuan survei adalah
1)
Mempercepat menangkap arti
2)
Mendapatkan abstrak
3)
Mengetahui ide-ide penting
4)
Melihat susunan (organisasi) bahan
bacaan.
5)
Mendapatkan minat perhatian yang
seksama terhadap bacaan.
6)
Memudahkan mengingat lebih banyak
dan memahami lebih mudah.
2.
Question
Membuat
daftar pertanyaan yang berkaitan dengan bahan-bahan yang sedang dicari.
Pertanyaan ini dapat digunakan sebagai tujuan utama di dalam membaca buku
tersebut.
3.
Read
Sekarang
bacalah isi buku tersebut. Lewati bagian yang kurang menarik. Ketika sampai
bagian yang dapat digunakan sebagai bahan penulisan, bacalah dengan cermat.
4.
Recall
Ketika
membaca uraian yang dibutuhkan, maka pahami isinya dan ingat-ingatlah bagian
itu. Simpanlah kata-kata kunci di dalam ingatan. Proses ini sangat penting jika
akan melakukan parafrasa bacaan tersebut sehingga tidak melanggar hal cipta
karena melakukan plagiat.
5.
Review
Setelah
mengingat-ingat, dapat mengulas materi yang didapatkan. Tindakan ini dapat
dilakukan dengan membaca ulang uraian dalam buku tersebut, mengembangkan
catatan atau mendiskusikannya dengan orang lain. Cara lain yang sangat efektif
adalah mengajarkan informasi itu kepada orang lain.
III.
Langkah-langkah
membaca cepat
Sebelum
melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca cepat, yaitu:
1.
Persiapan
Tahap
persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini ditafsirkansesuai dengan
asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah dialami. seseorang bisa
menafsirkan isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan
yang dimiliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca. Kemudian perhatikan
gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau
ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu simbol visual
ini dapat membandtu kita memahami isi bacaan. Selanjutnya kita perlu
memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak berbeda ini
melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah selanjutnya adalah
membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi
bacaan, sedangkan alinea akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan.
Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan
isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
2.
Pelaksanaan
Jika telah melaksanakan tahap
persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam
buku yang akan dibaca. Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan
menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa
mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan melalui
asosiasi dan imajinasi sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan
tampa harus membaca seluruh isi buku
Untuk
menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi
latihan otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.
1)
Melatih otot mata
Melatih
otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam keadaan terpejam
ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan
secara continue minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa
harus putus. Apabila satu hari saja tidak latihan, maka otot mata akan kembali
ke keadaan sebelum latihan.
2)
Melatih Pheriperal Mata
Melatih
pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata mengikuti gerakan
telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau seluruh
bacaan tanpa menggeleng-gelengkan kepala, karena menggelengkan kepala itu
menghambat membaca cepat.
3)
Melatih Pernapasan
Melatih
prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang keluarkan secara
perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang berhubungan dengan sikap duduk,
tegak, libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang
berkomunikasi dengan sang penulis.
Kebiasaan-kebiasaan
yang dimiliki seseorang dalam membaca pun secara tidak sadar bisa menjadi
penghambat untuk bisa membaca dengan cepat. Kebiasaan-kebiasaan yang biasanya
sudah dimiliki selama bertahun-tahun ini di antaranya:
1)
vokalisasi atau bergumam ketika
membaca;
2)
membaca dengan menggerakkan bibir
namun tidak bersuara (komat-kamit);
3)
kepala yang bergerak searah dengan
arah tulisan yang dibaca;
4)
jari-jari tangan yang selalu
menunjuk tulisan yang dibaca;
5)
gerakan mata yang selalu kembali ke
kata-kata sebelumnya atau mengulang membaca kalimat dari depan;
6)
membaca di dalam hati.
Untuk
mengatasi masalah-masalah ini, usahakan untuk mencegah bibir, jari-jari tangan,
dan kepala untuk bergerak pada saat membaca. Cara pencegahannya bisa dengan
mengatupkan bibir, memasukkan tangan ke dalam saku atau memegangi kepala pada
waktu membaca. Sedangkan untuk menghindari supaya tidak bersuara pada waktu
membaca adalah dengan merasakan getaran suara di leher. Dengan meletakkan
tangan di leher, akan diketahui apakah kita bersuara atau tidak. Membaca dalam
hati memang tidak bisa dicegah, tetapi usahakan supaya tidak memerhatikan
pelafalannya.
Berikut
ini ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi
masalah-masalah dalam membaca cepat.
1)
Miliki kosakata yang luas. Jika saat
ini masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh
untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum
diketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata
yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.
2)
Sikap tubuh membaca cepat memang
memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang pembaca justru berada dalam
posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi penghambat. Untuk itu,
ambilah posisi santai saat membaca.
3)
Membaca sepintas lalu dengan membaca
sepintas lalu, dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.
4)
Konsentrasi. Konsentrasi yang penuh
menghindarkan dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan dalam
berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan
agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.
5)
Retensi/mengingat kembali informasi
dari bacaaan. Mengingat kembali informasi yang baru saja dibaca bisa dilakukan
dengan beberapa cara, misalnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi,
maupun menulis kembali informasi yang sudah diterima.
6)
Tujuan dari membaca itu sendiri.
Dengan menentukan tujuan dari membaca, akan mengetahui apakah bacaan tersebut
sesuai dengan kebutuhan atau seperti yang diinginkan.
7)
Motivasi. Motivasi yang jelas dalam
membaca akan memengaruhi tingkat pemahaman bacaan. Jika sudah memiliki motivasi
yang jelas dalam membaca suatu bacaan, akan lebih mudah menyerap informasi
dalam bacaan tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah motivasi dalam membaca.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Membaca
cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan
gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh
informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat. Kecepatan membaca sangat
tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan
bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan
bacaan. Untuk bisa membaca cepat diperlukan beberapa teknik tertentu, yaitu
teknik scanning dan teknik skimming. Teknik scanning adalah membaca suatu
informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi
dan imajinasi. Sedangkan teknik skimming adalah membaca secara sekilas untuk
mendapatkan gambaran umum isi buku.
II.
Saran
1.
Sebaiknya masyarakat dan pemerintah
melakukan tindakan yang dapat meningkatkan minat baca di kalangan pelajar
maupun masyarakat umum.
2.
Masyarakat hendaknya mulai
membiasakan diri membaca cepat karena banyak manfaat yang dapat diambil.
DAFTAR
PUSTAKA
Agustinus Suyoto. Sistem Membaca Cepat dan Efektif.
www. bhsindo.multiply.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Christiana Ratri Yuliani. Teknik Membaca Cepat. www.
drssuharto.wordpress.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Purnawan Kristanto. Teknik Membaca Cepat. www. tagliners.blogspot.com. Diakses pada Senin, 24
Februari 2009.
Yasrul Efendi. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan
Menggunakan Metode Speed Reading. www.id.forums.wordpress.com.
Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar