1.
Pengertian Cerpen
Cerpen atau Cerita
Pendek sering sekali kita temukan diberbagai media massa bahkan dipelajaran
sekolah, bener nggak sobat terpopuler? Walaupun sudah sering sekali mendengar
kata Cerpen atau Cerita Pendek namun ternyata masih banyak juga yang belum
terlalu memahami apa itu Pengertian Cerpen dan apa saja ciri-ciri cerpen. Oleh
karena itu, kali ini ayo kita sama-sama membahas tentang Pengertian Cerpen dan
ciri-ciri cerpen serta tidak lupa Unsur Intrinsik Cerpen dan Unsur Ekstrinsik
Cerpen.
Cerita pendek atau
sering disingkat sebagai cerpen adalah salah satu
bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang,
seperti novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses
mengandalkan teknik-teknik sastra
seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insightsecara
lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Sedangkan Menurut Sumardjo dan Saini Cerpen atau cerita pendek
adalah cerita atau parasi fiktif yang dibuat relatif singkat atau
pendek.
Nah itu tadi Pengertian Cerpen, sekarang kita membahas
Ciri-Ciri Cerpen dan Unsur-Unsur Cerpen.
2.
Ciri-Ciri Cerpen
Ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini
adalah sebagai berikut :
·
Ceritanya
pendek ;
·
Bersifat
rekaan (fiction) ;
·
Bersifat
naratif ; dan
·
Memiliki
kesan tunggal.
Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan
pula oleh Lubis sebagai berikut :
·
Cerita
Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai
kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
·
Dalam
sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita.
·
Cerita
pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
·
Cerita
pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Menurut Morris, ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai
berikut :
·
Ciri-ciri
utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and
intensity).
·
Unsur-unsur
cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action).
·
Bahasa
cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive,
suggestive, and alert).
3.
Unsur Intrinsik Cerpen
Adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur
intrinsik cerpen mencakup:
·
Tema
adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
·
Latar(setting)
adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus
jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika
cerita berlangsung.
·
Alur
(plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah
cerita.
Alur Cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:
1.
Alur
maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2.
Alur
mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3.
Alur
campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur Cerpen meliputi beberapa tahap:
1.
Pengantar:
bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal
cerita.
2.
Penampilan
masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita.
3.
Puncak
ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik
telah memuncak.
4.
Ketegangan
menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
5.
Penyelesaian
/ resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
6.
Perwatakan
: menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari
tiga segi yaitu melalui:
o
Dialog
tokoh
o
Penjelasan
tokoh
o
Penggambaran
fisik tokoh
7.
Nilai
(amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita.
4.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Unsur ekstrinsik meliputi:
·
Nilai-nilai
dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
·
Latar
belakang kehidupan pengarang
·
Situasi
sosial ketika cerita itu diciptakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar