METODE
SQ3R
Jika Anda membaca suatu buku, tentu Anda mempunyai tujuan tertentu
sebelum Anda melakukannya. Tujuan itu bermacam-macam, bukan? Tergantung
pada keperluannya masing-masing. Kegiatan membaca itu kadang-kadang hanya
untuk mencari hiburan, sebagai pengisi waktu senggang saja, atau mungkin
hanya sekedar untuk mencari informasi tertentu, dan mungkin pula untuk
keperluan studi.
Pada bagian ini akan dibicarakan khusus hal-hal yang ada kaitannya dengan keggiatan membaca untuk keperluan studi. Tujuan membaca di sini bukan hanya sekedar menemukan informasi tertentu, melainkan lebih jauh sampai pada pemahaman isi secara keseluruhan secara komprehensif (mendalam dan padat).
Spache dalam Harjasujana (1988:6.2) mengemukakan enam keterampilan dasar yang penting dalam keberhasilan membaca suatu buku.
1) Kemampuan mensurvei bahan, untuk menentukan (a) hal-hal yang bersifat umum, (b) ide pokok, (c) pendekatan membaca yang tepat, (d) tujuan membaca.
2) Kemampuan untuk menghubung-hubungkan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan mensurvei untuk memilih teknik membaca yang tepat.
3) Fleksibilitas kecepatan rata-rata membaca yang bervariasi sesuai dengan teknik membaca skimming, scenning membaca cepat, dan tipe-tipe membaca untuk keperluan studi.
4) Kemampuan memahami grafik dan gambar-gambar ilustrasi secara efektif.
5) Keterampilan menggunakan perpustakaan dan referensi dasar yang khas di lapangan.
6) Keterampilan rata-rata kemampuan secara umum seperti dalam hal pemahaman kosakata.
Adapun davis dalam Harjasujana (1988:6.1) menyarankan para guru untuk membantu siswa dalam kegiatan membaca agar mereka sukses dalam bidang akademis dan kehidupan pribadinya. Saran-saran tersebut meliputi:
1) Berilah perhatian terhadap siswa suatu kesiapan untuk membaca materi/bahan yang berguna.
2) Berikan perhatian terhadap kesanggupan membaca buku teks yang berguna dan kesipan membaca materi bacaan berdasarkan subjek tertentu.
3) Tunjukkan kepada siswa bagaimana cara memperkirakan materi bacaan.
4) Bantulah siswa dalam melakukan variasi-variasi teknik membaca yang penting untuk memantapkan materi dan tujuan.
5) Bantulah siswa pada bagian-bagian materi yang tersedia berdasarkan subjek bacaan.
6) Bantulah siswa untuk memperbaiki pengetahuan mereka dari daftar kosakata subjek.
Adapun Salah satu metode yang bisa digunakan membekali Anda sebagai guru adalah metode SQ3R. Metode ini dapat Anda bimbingkan kepada para siswa mulai tingka Sekolah Dasar sammpai Perguruan tinggi. Pada kelas IV, V, VI perlu sekali latihan membaca dengan metode SQ3R ini.
Pengertian
Metode belajar SQ3R, telah dirancang sesuai jenjang yang memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai bahan bacaan, khususnya buku teks. Dengan demikian penggunaan metode ini lebih tepat untuk keperluan studi.
SQ3R adalah suatu metode studi yang mencakup lima tahap kegiatan membaca, yakni: survei, question, read, recite, dan review. Atau dapat kita artikan sebagai tahap-tahap mensurvei/meneliti, mengajukan pertanyaan, membaca, menceritakan kembali, dan meninjau ulang.
Tujuan
Metode SQ3R bertujuan untuk:
(1) Membekali siswa/mahasiswa dengan suatu pendekatan yang sitematis terhadap jenis-jenis membaca; dan
(2) Meningkatkan proses belajar mengajar secara lebih mantap dan efisien
Manfaat
Metode SQ3R memberi kemungkinan kepada pembacanya untuk menentukan apakah materi yang dihadapinya itu sesuai dengan keperluannya atau tidak. Jika memang bahan itu diperlukannya, tentu pembaca akan meneruskan kegiatan bacanya, jika tidak, tentu dia akan mencari bahan lain yang sesuai dengan kebutuhannya.
Metode SQ3R memberi kesempatan kepada pembaca untuk bersifat fleksibel. Pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan bacaan, tidaklah sama. Pembaca akan memperlambat tempo kecepatan membaca untuk hal-hal yang perlu baginya, atau bagian-bagian tertentu yang sangat dibutuhkannya. Sebaliknya dia akan menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu kurang relevan dengan kebutuhannya atau hal-hal yang sudah dikenalinya.
Deskripsi, Prosedur SQ3R
Metode SQ3R yakni suatu metode studi yang meliputi tiga tahap kegiatan membaca yang terdiri dari: (1) survey (meneliti), (2) question (mengajukan pertanyaan), (3) read (membaca, (4) recite ( menceritakan kembali, (5) review (mengulang kembali).
S =Survey, artinya meninjau, meneliti, menjajaki, yakni membaca bagian-bagian permulaan buku, seperti: halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul dan sub-sub judul, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik baca lenyap/skimming, yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran isi buku atau bagian buku secara umum. Dengan demikian, dalam waktu yang relatif singkat, pembaca akan segera dapat menetahui apakah buku itu sesuai dengan tujuan.
Q = Question (pertanyaan). Sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebgai informasi fokus. Rumusan-rumusan pertanyaan hendaknya merentang dari pertanyaan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, sampai ada evaluasi. Agar memudahkan Anda catatlah setiap butir pertanyaan tersebut supaya tidak lupa. Berdasarkan pengalaman, membaca untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan biasanya dilakukan lebih sungguh-sungguh dan saksama.
R1 = Reading (membaca). Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan pada tahap 2, selanjutnya mulailah dengan kegiatan membaca. Anda tidak perlu membaca dengan kecepatan yang sama. Anda dapat menilai, apakah bacaan itu perlu dibaca seluruhnya atau tidak, sambil membaca. Kadang-kadang untuk seksi tertentu, Anda cukup membaca kalimat-kalimat topiknya saja, biasanya terdapat pada awal atau akhir paragraf. Untuk bagian-bagian tertentu yang Anda anggap relevan dengantujuan Anda dan atau bagian-bagian yang baru dikenali, bacalah seluruhnya dengan pengaturan kecepatan baca yang tidak terlalu tinggi. Di samping itu, daya pikir dan daya nalar Anda harus dilibatkan di dalmnya.
R2 =Recite (menceritakan kembali). Setelah Anda merasa yakin bahwa sejumlah pertanyaan yanG Anda rumuskan sebelum membaca telah terpenuhi, cobalah berhenti sejenak. Renungkan kembali setiap pertanyaan dan setiap jawaban yang telah Anda peroleh, tulislah kembali dalam buku catatan Anda. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat catatan pribadi itu adalah: (1) buatlah dengan menggunakan kata-kata sendiri, (2) catatan singkat, padat, dan jelas, serta mencakup hal-hal penting, (c) lakukan kegiatan inti secara mandiri tidak berbarengan (misalnya mencatat sambil membaca); ketika membaca lakukan membaca, ketika menulis lakukanlah menulis.
R3=Review (meninjau kembali). Pada akhir setiap bab yang dibaca, bab sebelumnya perlu ditinjau kembali dan dihubungkan dengan rumusan isi bab yang baru diselesaikan. Lakukan kegiatan seperti itu, sampai seluruh bagian buku dapat diselesaikan. Yang Anda lakukan pada kegiatan ini bukan kegiatan membaca ulang. Anda cukup melihat judul-judul dan subjudulnya, gambar-gambar, diagram grafik dan meninjau kembali pertanyaan, dan lain-lain.
Model Proses Pembelajaran Membaca dengan Metode SQ3R
Langkah 1:
Masing-masing siswa diberi sebuah buku teks (bidang studi yang digunakan tergantung pada pilihan Anda). Suruhlah mereka membuka bab tertentu untuk melihat-lihat secara sekilas. Untuk mengarahkan kegiatan siswa, tunjukkan bagian-bagian bacaan yang harus mereka perhatikan. Kalimat seperti: “Anak-anak, coba perhatikan judul-judul bab dan subjudul bab!” Untuk mengecek kegiatan siswa, tanyakan 2 atau 3 orang siswa mengenali judul yang dibacanya. Misalnya “Siti, coba sebutkan judul yang peryama!”, kemudian: “Subjudulnya apa, Min?” dan seterusnya. Anda dapat menyuruh 1 – 2 orang siswa untuk membaca satu, dua paragraf pertama, dan paragraf terakhir atau bagian akhir dari bab tersebut.
Langkah 2
Tanyakan kepada siswa, apa yang ada dalam benaknya ketika membaca judul bab tersebut. Demikian pula dengan sub-sub judul, diagram peta, dan sebaginya. Jika mereka tak dapat mengemukakan pendapatnya/pikirannya, bimbinglah dengan pertanyaan-pertanyaan guru. Misalnya: “Mat, apa yang dimaksud dengan diagram itu?” “Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif itu, Dul?” atau mengertikah kamu maksud grafik tersebut?” Kepada siswa yang tidak bisa menjawab atau menunjukan ketidaktahuan, guru dapat menanamkan pengertian, betapa sedikit/kurangnya pengetahuan siswa terhadap topik tersebut. Satu-satunya cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut yakni dengan cara membacanya. Kepada siswa yang mampu membuat praduga, harap diberitahukan bahwa praduganya tersebut belum tentu benar.
Langkah 3
Dengan pengalaman tati, suruhlah siswa untuk meneruskan pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin terhadap bagian-bagian yang telah dikemukakan pada langkah 1 dan langkah 2 di atas. Berilah waktu beberapa menit untuk kegiatan itu. Sementara murid merumuskan pertanyan dalam buku catatannya, guru berkeliling untuk memeriksa/memantau kegiatan siswa.
Langkah 3
Setelah langkah 3 dianggap selesai, suruhlah 6 – 7 orang siswa untuk menuliskan pertanyaannya di papan tulis. Setiap orang cukup dengan menulislan satu pertanyaan.
Langkah 3
Kegiatan selanjutnya, berilah siswa kesempatan untuk membaca senyap. Untuk pertama kali, siswa hanya diminta membaca 4 – 5 paragraf saja atau mungkin 1 – 2 bagian bacaan subjudul bab. Kemudian, hentikan dulu bagian ini untuk sementara.
Langkah 6
Anda dapat melihat daftar pertanyaan yang dituliskan siswa Anda di papan tulis. Pertanyaan manakah yang kira-kira berkisar pada bagian bacaan yang yang telah dibaca siswa. Suruhlah siswa itu ke depan untuk mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang dibuatnya tadi. Anda dapat menilai siswa mana yang perlu mendapat pertolongan dan siswa mana yang boleh meneruskan kegiatan bacanya secara mandiri. Lakukan kegiatan 5 dan 6 ini secara bergantian sampai bab tersebut dapat dibacanya seluruhnya.
Langkah 7
Beri siswa kesempatan membaca ulang tanpa diselingi dengan kegiatan tanya jawab. Seluruh bahan bacaan yang terdapat dalam bab tersebut. Setelah dianggap tuntas, suruhlah mereka menutup bukunya. Kemudian menjawab rumusan-rumusan pertanyaan yang ditulis pada buku catatannya. (ingat langkah 3)
Langkah 8
Setelah kegiatan pada langkah 7 selesai, guru membuat bagan garis besar bab bab di papan tulis berdasarkan judul-judul dan sub-sub judul bab. Apakah bab tersebut memuat diagram, grafik, peta, atau gambar-gambar, urutkanlah di papan tulis sesuai dengan urutan penyajiannya di dalam bab tersebut.
Langkah 9
Suruhlah beberapa siswa untuk menceritakan garis besar isi bacaan demi bagian dengan urutan bagan yang telah dibuat guru. Satu orang, satu topik, satu orang satu diagram, dan seterusnya. Setelah bagian demi bagian diutarakan siswa, maka sebelum pelajaran berakhir suruhlah 1 – 2 orang siswa menceritakan garis besar isi bab secara keseluruhan.
Bab 10
Guru mengajukan beberapa pertanyaan isi bacaan sebagai pekerjaan rumah. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan latihan untuk pemantapan pemahaman siswa Anda. Dan berakhirlah kegiatan belajar kita
Daftar Rujukan:
Eanes, Robin. 1977. Conten Area Literacy: Taeching for Today and Tomorrow. Wishington: Delmar Publishers ITP An International Thomson Publishing Company.
Sujak. 2002. Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis dengan Strategi SQ3R dalam Pembelajaran Membaca di Kelas III SLTP Negeri 2 Ngimbang-Lamongan. Tesis. UM
Harjasujana, A.S. 1988. Metode SQ3R.Karunika Jaya: Jakarta
Soedarso. 2006. Speed Reading. Sistem mambaca cepat dan Efektif. Gramedia: Jakarta.
Pada bagian ini akan dibicarakan khusus hal-hal yang ada kaitannya dengan keggiatan membaca untuk keperluan studi. Tujuan membaca di sini bukan hanya sekedar menemukan informasi tertentu, melainkan lebih jauh sampai pada pemahaman isi secara keseluruhan secara komprehensif (mendalam dan padat).
Spache dalam Harjasujana (1988:6.2) mengemukakan enam keterampilan dasar yang penting dalam keberhasilan membaca suatu buku.
1) Kemampuan mensurvei bahan, untuk menentukan (a) hal-hal yang bersifat umum, (b) ide pokok, (c) pendekatan membaca yang tepat, (d) tujuan membaca.
2) Kemampuan untuk menghubung-hubungkan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan mensurvei untuk memilih teknik membaca yang tepat.
3) Fleksibilitas kecepatan rata-rata membaca yang bervariasi sesuai dengan teknik membaca skimming, scenning membaca cepat, dan tipe-tipe membaca untuk keperluan studi.
4) Kemampuan memahami grafik dan gambar-gambar ilustrasi secara efektif.
5) Keterampilan menggunakan perpustakaan dan referensi dasar yang khas di lapangan.
6) Keterampilan rata-rata kemampuan secara umum seperti dalam hal pemahaman kosakata.
Adapun davis dalam Harjasujana (1988:6.1) menyarankan para guru untuk membantu siswa dalam kegiatan membaca agar mereka sukses dalam bidang akademis dan kehidupan pribadinya. Saran-saran tersebut meliputi:
1) Berilah perhatian terhadap siswa suatu kesiapan untuk membaca materi/bahan yang berguna.
2) Berikan perhatian terhadap kesanggupan membaca buku teks yang berguna dan kesipan membaca materi bacaan berdasarkan subjek tertentu.
3) Tunjukkan kepada siswa bagaimana cara memperkirakan materi bacaan.
4) Bantulah siswa dalam melakukan variasi-variasi teknik membaca yang penting untuk memantapkan materi dan tujuan.
5) Bantulah siswa pada bagian-bagian materi yang tersedia berdasarkan subjek bacaan.
6) Bantulah siswa untuk memperbaiki pengetahuan mereka dari daftar kosakata subjek.
Adapun Salah satu metode yang bisa digunakan membekali Anda sebagai guru adalah metode SQ3R. Metode ini dapat Anda bimbingkan kepada para siswa mulai tingka Sekolah Dasar sammpai Perguruan tinggi. Pada kelas IV, V, VI perlu sekali latihan membaca dengan metode SQ3R ini.
Pengertian
Metode belajar SQ3R, telah dirancang sesuai jenjang yang memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai bahan bacaan, khususnya buku teks. Dengan demikian penggunaan metode ini lebih tepat untuk keperluan studi.
SQ3R adalah suatu metode studi yang mencakup lima tahap kegiatan membaca, yakni: survei, question, read, recite, dan review. Atau dapat kita artikan sebagai tahap-tahap mensurvei/meneliti, mengajukan pertanyaan, membaca, menceritakan kembali, dan meninjau ulang.
Tujuan
Metode SQ3R bertujuan untuk:
(1) Membekali siswa/mahasiswa dengan suatu pendekatan yang sitematis terhadap jenis-jenis membaca; dan
(2) Meningkatkan proses belajar mengajar secara lebih mantap dan efisien
Manfaat
Metode SQ3R memberi kemungkinan kepada pembacanya untuk menentukan apakah materi yang dihadapinya itu sesuai dengan keperluannya atau tidak. Jika memang bahan itu diperlukannya, tentu pembaca akan meneruskan kegiatan bacanya, jika tidak, tentu dia akan mencari bahan lain yang sesuai dengan kebutuhannya.
Metode SQ3R memberi kesempatan kepada pembaca untuk bersifat fleksibel. Pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan bacaan, tidaklah sama. Pembaca akan memperlambat tempo kecepatan membaca untuk hal-hal yang perlu baginya, atau bagian-bagian tertentu yang sangat dibutuhkannya. Sebaliknya dia akan menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu kurang relevan dengan kebutuhannya atau hal-hal yang sudah dikenalinya.
Deskripsi, Prosedur SQ3R
Metode SQ3R yakni suatu metode studi yang meliputi tiga tahap kegiatan membaca yang terdiri dari: (1) survey (meneliti), (2) question (mengajukan pertanyaan), (3) read (membaca, (4) recite ( menceritakan kembali, (5) review (mengulang kembali).
S =Survey, artinya meninjau, meneliti, menjajaki, yakni membaca bagian-bagian permulaan buku, seperti: halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul dan sub-sub judul, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik baca lenyap/skimming, yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran isi buku atau bagian buku secara umum. Dengan demikian, dalam waktu yang relatif singkat, pembaca akan segera dapat menetahui apakah buku itu sesuai dengan tujuan.
Q = Question (pertanyaan). Sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebgai informasi fokus. Rumusan-rumusan pertanyaan hendaknya merentang dari pertanyaan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, sampai ada evaluasi. Agar memudahkan Anda catatlah setiap butir pertanyaan tersebut supaya tidak lupa. Berdasarkan pengalaman, membaca untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan biasanya dilakukan lebih sungguh-sungguh dan saksama.
R1 = Reading (membaca). Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan pada tahap 2, selanjutnya mulailah dengan kegiatan membaca. Anda tidak perlu membaca dengan kecepatan yang sama. Anda dapat menilai, apakah bacaan itu perlu dibaca seluruhnya atau tidak, sambil membaca. Kadang-kadang untuk seksi tertentu, Anda cukup membaca kalimat-kalimat topiknya saja, biasanya terdapat pada awal atau akhir paragraf. Untuk bagian-bagian tertentu yang Anda anggap relevan dengantujuan Anda dan atau bagian-bagian yang baru dikenali, bacalah seluruhnya dengan pengaturan kecepatan baca yang tidak terlalu tinggi. Di samping itu, daya pikir dan daya nalar Anda harus dilibatkan di dalmnya.
R2 =Recite (menceritakan kembali). Setelah Anda merasa yakin bahwa sejumlah pertanyaan yanG Anda rumuskan sebelum membaca telah terpenuhi, cobalah berhenti sejenak. Renungkan kembali setiap pertanyaan dan setiap jawaban yang telah Anda peroleh, tulislah kembali dalam buku catatan Anda. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat catatan pribadi itu adalah: (1) buatlah dengan menggunakan kata-kata sendiri, (2) catatan singkat, padat, dan jelas, serta mencakup hal-hal penting, (c) lakukan kegiatan inti secara mandiri tidak berbarengan (misalnya mencatat sambil membaca); ketika membaca lakukan membaca, ketika menulis lakukanlah menulis.
R3=Review (meninjau kembali). Pada akhir setiap bab yang dibaca, bab sebelumnya perlu ditinjau kembali dan dihubungkan dengan rumusan isi bab yang baru diselesaikan. Lakukan kegiatan seperti itu, sampai seluruh bagian buku dapat diselesaikan. Yang Anda lakukan pada kegiatan ini bukan kegiatan membaca ulang. Anda cukup melihat judul-judul dan subjudulnya, gambar-gambar, diagram grafik dan meninjau kembali pertanyaan, dan lain-lain.
Model Proses Pembelajaran Membaca dengan Metode SQ3R
Langkah 1:
Masing-masing siswa diberi sebuah buku teks (bidang studi yang digunakan tergantung pada pilihan Anda). Suruhlah mereka membuka bab tertentu untuk melihat-lihat secara sekilas. Untuk mengarahkan kegiatan siswa, tunjukkan bagian-bagian bacaan yang harus mereka perhatikan. Kalimat seperti: “Anak-anak, coba perhatikan judul-judul bab dan subjudul bab!” Untuk mengecek kegiatan siswa, tanyakan 2 atau 3 orang siswa mengenali judul yang dibacanya. Misalnya “Siti, coba sebutkan judul yang peryama!”, kemudian: “Subjudulnya apa, Min?” dan seterusnya. Anda dapat menyuruh 1 – 2 orang siswa untuk membaca satu, dua paragraf pertama, dan paragraf terakhir atau bagian akhir dari bab tersebut.
Langkah 2
Tanyakan kepada siswa, apa yang ada dalam benaknya ketika membaca judul bab tersebut. Demikian pula dengan sub-sub judul, diagram peta, dan sebaginya. Jika mereka tak dapat mengemukakan pendapatnya/pikirannya, bimbinglah dengan pertanyaan-pertanyaan guru. Misalnya: “Mat, apa yang dimaksud dengan diagram itu?” “Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif itu, Dul?” atau mengertikah kamu maksud grafik tersebut?” Kepada siswa yang tidak bisa menjawab atau menunjukan ketidaktahuan, guru dapat menanamkan pengertian, betapa sedikit/kurangnya pengetahuan siswa terhadap topik tersebut. Satu-satunya cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut yakni dengan cara membacanya. Kepada siswa yang mampu membuat praduga, harap diberitahukan bahwa praduganya tersebut belum tentu benar.
Langkah 3
Dengan pengalaman tati, suruhlah siswa untuk meneruskan pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin terhadap bagian-bagian yang telah dikemukakan pada langkah 1 dan langkah 2 di atas. Berilah waktu beberapa menit untuk kegiatan itu. Sementara murid merumuskan pertanyan dalam buku catatannya, guru berkeliling untuk memeriksa/memantau kegiatan siswa.
Langkah 3
Setelah langkah 3 dianggap selesai, suruhlah 6 – 7 orang siswa untuk menuliskan pertanyaannya di papan tulis. Setiap orang cukup dengan menulislan satu pertanyaan.
Langkah 3
Kegiatan selanjutnya, berilah siswa kesempatan untuk membaca senyap. Untuk pertama kali, siswa hanya diminta membaca 4 – 5 paragraf saja atau mungkin 1 – 2 bagian bacaan subjudul bab. Kemudian, hentikan dulu bagian ini untuk sementara.
Langkah 6
Anda dapat melihat daftar pertanyaan yang dituliskan siswa Anda di papan tulis. Pertanyaan manakah yang kira-kira berkisar pada bagian bacaan yang yang telah dibaca siswa. Suruhlah siswa itu ke depan untuk mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang dibuatnya tadi. Anda dapat menilai siswa mana yang perlu mendapat pertolongan dan siswa mana yang boleh meneruskan kegiatan bacanya secara mandiri. Lakukan kegiatan 5 dan 6 ini secara bergantian sampai bab tersebut dapat dibacanya seluruhnya.
Langkah 7
Beri siswa kesempatan membaca ulang tanpa diselingi dengan kegiatan tanya jawab. Seluruh bahan bacaan yang terdapat dalam bab tersebut. Setelah dianggap tuntas, suruhlah mereka menutup bukunya. Kemudian menjawab rumusan-rumusan pertanyaan yang ditulis pada buku catatannya. (ingat langkah 3)
Langkah 8
Setelah kegiatan pada langkah 7 selesai, guru membuat bagan garis besar bab bab di papan tulis berdasarkan judul-judul dan sub-sub judul bab. Apakah bab tersebut memuat diagram, grafik, peta, atau gambar-gambar, urutkanlah di papan tulis sesuai dengan urutan penyajiannya di dalam bab tersebut.
Langkah 9
Suruhlah beberapa siswa untuk menceritakan garis besar isi bacaan demi bagian dengan urutan bagan yang telah dibuat guru. Satu orang, satu topik, satu orang satu diagram, dan seterusnya. Setelah bagian demi bagian diutarakan siswa, maka sebelum pelajaran berakhir suruhlah 1 – 2 orang siswa menceritakan garis besar isi bab secara keseluruhan.
Bab 10
Guru mengajukan beberapa pertanyaan isi bacaan sebagai pekerjaan rumah. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan latihan untuk pemantapan pemahaman siswa Anda. Dan berakhirlah kegiatan belajar kita
Daftar Rujukan:
Eanes, Robin. 1977. Conten Area Literacy: Taeching for Today and Tomorrow. Wishington: Delmar Publishers ITP An International Thomson Publishing Company.
Sujak. 2002. Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis dengan Strategi SQ3R dalam Pembelajaran Membaca di Kelas III SLTP Negeri 2 Ngimbang-Lamongan. Tesis. UM
Harjasujana, A.S. 1988. Metode SQ3R.Karunika Jaya: Jakarta
Soedarso. 2006. Speed Reading. Sistem mambaca cepat dan Efektif. Gramedia: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar