Minggu, 16 Oktober 2016

METODE SQ3R


METODE SQ3R
Jika Anda membaca suatu buku, tentu Anda mempunyai tujuan tertentu sebelum Anda  melakukannya. Tujuan itu bermacam-macam, bukan? Tergantung pada keperluannya masing-masing. Kegiatan membaca itu kadang-kadang  hanya untuk mencari hiburan, sebagai pengisi waktu senggang saja, atau  mungkin hanya sekedar untuk mencari informasi tertentu, dan mungkin pula untuk keperluan studi.
Pada bagian ini akan dibicarakan khusus hal-hal yang ada kaitannya dengan keggiatan membaca untuk  keperluan studi. Tujuan membaca di sini  bukan hanya sekedar  menemukan informasi tertentu, melainkan lebih jauh sampai pada pemahaman  isi secara  keseluruhan secara komprehensif (mendalam dan padat).
Spache dalam Harjasujana (1988:6.2) mengemukakan enam keterampilan dasar yang penting dalam keberhasilan membaca suatu buku.
1)      Kemampuan mensurvei bahan, untuk menentukan (a) hal-hal yang bersifat umum, (b)  ide pokok, (c) pendekatan membaca yang tepat, (d) tujuan membaca.
2)      Kemampuan untuk menghubung-hubungkan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan mensurvei untuk memilih teknik membaca yang tepat.
3)      Fleksibilitas kecepatan rata-rata membaca yang bervariasi sesuai dengan teknik membaca skimming, scenning membaca cepat, dan tipe-tipe membaca untuk keperluan studi.
4)      Kemampuan memahami grafik dan gambar-gambar ilustrasi secara efektif.
5)      Keterampilan menggunakan perpustakaan dan referensi dasar yang khas di lapangan.
6)      Keterampilan rata-rata kemampuan secara umum seperti dalam hal pemahaman kosakata.
Adapun davis dalam Harjasujana (1988:6.1)  menyarankan para guru  untuk membantu siswa dalam kegiatan membaca agar mereka  sukses  dalam bidang  akademis  dan kehidupan pribadinya. Saran-saran tersebut meliputi:
1)      Berilah perhatian terhadap siswa suatu kesiapan untuk membaca materi/bahan yang berguna.
2)      Berikan perhatian terhadap kesanggupan  membaca buku teks yang berguna dan kesipan membaca materi bacaan berdasarkan subjek tertentu.
3)      Tunjukkan kepada siswa  bagaimana cara  memperkirakan materi bacaan.
4)      Bantulah siswa dalam melakukan  variasi-variasi  teknik membaca yang penting untuk memantapkan materi  dan tujuan.
5)      Bantulah siswa pada bagian-bagian  materi yang tersedia  berdasarkan  subjek bacaan.
6)      Bantulah siswa untuk memperbaiki pengetahuan mereka  dari  daftar kosakata subjek.
Adapun Salah satu metode yang bisa digunakan membekali Anda sebagai guru adalah metode SQ3R. Metode ini dapat Anda bimbingkan kepada para siswa mulai tingka Sekolah Dasar sammpai Perguruan tinggi. Pada kelas IV, V, VI perlu sekali latihan membaca dengan metode SQ3R ini.
Pengertian
Metode belajar SQ3R,  telah dirancang sesuai jenjang yang memberi kemungkinan  kepada siswa  untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai  bahan bacaan, khususnya buku teks. Dengan demikian penggunaan metode ini lebih tepat untuk keperluan studi.
SQ3R adalah suatu metode studi  yang mencakup lima tahap kegiatan membaca, yakni: survei, question, read, recite, dan review. Atau dapat kita artikan  sebagai tahap-tahap  mensurvei/meneliti, mengajukan pertanyaan, membaca, menceritakan kembali, dan meninjau ulang.




Tujuan
Metode SQ3R bertujuan untuk:
(1)     Membekali siswa/mahasiswa dengan suatu pendekatan yang sitematis terhadap jenis-jenis membaca; dan
(2)     Meningkatkan proses belajar mengajar secara lebih mantap dan efisien
Manfaat
Metode SQ3R memberi kemungkinan kepada pembacanya untuk menentukan apakah materi yang dihadapinya itu sesuai dengan keperluannya atau tidak. Jika memang bahan itu diperlukannya, tentu pembaca akan meneruskan kegiatan bacanya, jika tidak, tentu dia  akan mencari bahan lain yang sesuai dengan kebutuhannya.
Metode SQ3R  memberi kesempatan kepada pembaca  untuk bersifat fleksibel. Pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan bacaan, tidaklah sama. Pembaca akan memperlambat tempo kecepatan membaca untuk hal-hal yang perlu baginya, atau bagian-bagian  tertentu yang sangat dibutuhkannya. Sebaliknya dia akan menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu kurang relevan dengan kebutuhannya atau hal-hal yang sudah dikenalinya.
Deskripsi, Prosedur SQ3R

Metode SQ3R yakni suatu metode studi yang meliputi tiga tahap kegiatan membaca yang terdiri dari: (1) survey (meneliti), (2) question (mengajukan pertanyaan), (3) read (membaca, (4) recite ( menceritakan kembali, (5) review (mengulang kembali).
S =Survey, artinya meninjau, meneliti, menjajaki, yakni membaca bagian-bagian permulaan buku, seperti: halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul dan sub-sub judul, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut  dibaca dengan teknik baca lenyap/skimming, yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran isi buku atau bagian buku secara umum. Dengan demikian, dalam waktu  yang relatif singkat, pembaca akan segera dapat menetahui apakah buku itu sesuai dengan tujuan.
Q = Question (pertanyaan). Sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebgai informasi fokus. Rumusan-rumusan pertanyaan hendaknya merentang dari pertanyaan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, sampai ada evaluasi. Agar memudahkan  Anda catatlah setiap butir pertanyaan tersebut supaya tidak lupa. Berdasarkan pengalaman, membaca untuk  menjawab pertanyaan-pertanyaan biasanya dilakukan lebih sungguh-sungguh dan saksama.
R1 = Reading (membaca). Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan  yang telah dirumuskan pada tahap 2, selanjutnya mulailah dengan kegiatan membaca. Anda tidak perlu membaca dengan kecepatan yang sama. Anda dapat menilai, apakah bacaan itu perlu dibaca seluruhnya atau tidak, sambil membaca. Kadang-kadang untuk seksi tertentu, Anda cukup membaca kalimat-kalimat topiknya saja,  biasanya terdapat pada awal atau akhir paragraf. Untuk bagian-bagian tertentu yang Anda anggap relevan dengantujuan Anda dan atau bagian-bagian yang baru dikenali, bacalah seluruhnya dengan pengaturan kecepatan baca yang tidak terlalu tinggi. Di samping itu, daya pikir dan daya nalar Anda harus dilibatkan di dalmnya.
R2 =Recite (menceritakan kembali). Setelah Anda merasa yakin bahwa sejumlah pertanyaan yanG Anda rumuskan sebelum membaca telah terpenuhi, cobalah berhenti sejenak. Renungkan kembali setiap pertanyaan dan setiap jawaban  yang telah Anda peroleh, tulislah kembali dalam  buku catatan Anda. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan  dalam membuat catatan  pribadi itu adalah: (1) buatlah dengan menggunakan kata-kata sendiri, (2) catatan singkat, padat, dan jelas, serta mencakup hal-hal penting, (c) lakukan kegiatan inti secara mandiri tidak berbarengan (misalnya mencatat sambil membaca); ketika membaca lakukan membaca, ketika menulis lakukanlah menulis.
R3=Review (meninjau kembali). Pada akhir setiap bab yang dibaca, bab sebelumnya perlu ditinjau kembali dan dihubungkan dengan  rumusan isi bab yang baru diselesaikan. Lakukan kegiatan seperti itu, sampai seluruh bagian buku  dapat diselesaikan. Yang Anda lakukan pada kegiatan ini bukan kegiatan membaca ulang.  Anda cukup melihat  judul-judul dan subjudulnya, gambar-gambar, diagram grafik dan meninjau kembali pertanyaan, dan lain-lain.
Model  Proses Pembelajaran Membaca dengan Metode SQ3R
Langkah 1:
Masing-masing siswa diberi sebuah buku teks (bidang studi yang digunakan tergantung pada pilihan Anda). Suruhlah mereka membuka  bab tertentu untuk melihat-lihat secara sekilas. Untuk mengarahkan  kegiatan siswa, tunjukkan  bagian-bagian bacaan yang harus mereka perhatikan. Kalimat seperti: “Anak-anak, coba perhatikan judul-judul bab dan subjudul bab!” Untuk mengecek kegiatan siswa, tanyakan 2 atau 3 orang siswa mengenali judul yang dibacanya. Misalnya “Siti, coba sebutkan judul yang peryama!”, kemudian: “Subjudulnya apa, Min?” dan seterusnya. Anda dapat menyuruh 1 – 2 orang siswa untuk membaca satu, dua paragraf pertama, dan paragraf terakhir atau bagian akhir dari bab tersebut.
Langkah 2
Tanyakan kepada siswa, apa yang ada  dalam benaknya ketika membaca judul bab tersebut. Demikian pula  dengan sub-sub judul, diagram peta, dan sebaginya. Jika mereka tak dapat mengemukakan pendapatnya/pikirannya, bimbinglah dengan pertanyaan-pertanyaan guru. Misalnya: “Mat, apa yang dimaksud dengan diagram itu?” “Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif itu, Dul?” atau mengertikah kamu  maksud grafik tersebut?”  Kepada siswa yang tidak bisa menjawab  atau menunjukan ketidaktahuan, guru dapat menanamkan pengertian, betapa sedikit/kurangnya pengetahuan siswa terhadap topik tersebut. Satu-satunya cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut yakni dengan cara membacanya. Kepada siswa yang mampu membuat praduga, harap diberitahukan bahwa praduganya tersebut belum tentu benar.
Langkah 3
Dengan pengalaman tati, suruhlah siswa untuk meneruskan pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin terhadap bagian-bagian yang telah dikemukakan pada langkah 1 dan langkah 2 di atas. Berilah waktu beberapa menit untuk kegiatan itu. Sementara murid merumuskan pertanyan dalam buku catatannya, guru  berkeliling untuk memeriksa/memantau kegiatan siswa.
Langkah 3
Setelah langkah 3  dianggap selesai, suruhlah 6 – 7 orang siswa untuk menuliskan pertanyaannya di papan tulis. Setiap orang cukup dengan menulislan satu pertanyaan.
Langkah 3
Kegiatan selanjutnya, berilah siswa kesempatan untuk membaca senyap. Untuk pertama kali, siswa hanya diminta membaca 4 – 5 paragraf saja atau mungkin 1 – 2 bagian bacaan subjudul bab. Kemudian, hentikan dulu bagian ini untuk sementara.
Langkah 6
Anda dapat melihat daftar pertanyaan yang dituliskan siswa Anda  di papan tulis. Pertanyaan manakah yang kira-kira berkisar pada bagian  bacaan yang yang telah dibaca siswa. Suruhlah siswa itu ke depan untuk mengemukakan  jawaban dari pertanyaan yang dibuatnya tadi. Anda dapat menilai siswa mana yang perlu mendapat pertolongan dan siswa mana  yang boleh meneruskan kegiatan bacanya secara mandiri. Lakukan kegiatan 5 dan 6 ini secara bergantian sampai bab tersebut dapat dibacanya seluruhnya.
Langkah 7
Beri siswa kesempatan membaca ulang tanpa diselingi dengan kegiatan tanya jawab. Seluruh bahan bacaan yang terdapat dalam bab tersebut. Setelah dianggap tuntas, suruhlah mereka menutup bukunya. Kemudian menjawab rumusan-rumusan pertanyaan yang ditulis pada buku catatannya. (ingat langkah 3)
Langkah 8
Setelah kegiatan pada langkah 7 selesai, guru membuat bagan garis besar bab  bab di papan tulis berdasarkan judul-judul dan sub-sub judul bab. Apakah bab tersebut memuat diagram,  grafik, peta, atau gambar-gambar, urutkanlah di papan tulis sesuai  dengan urutan penyajiannya di dalam bab tersebut.
Langkah 9
Suruhlah beberapa siswa  untuk menceritakan garis besar isi bacaan demi bagian dengan urutan bagan yang telah dibuat guru. Satu orang, satu topik, satu orang satu diagram, dan seterusnya. Setelah bagian demi bagian diutarakan siswa, maka sebelum pelajaran berakhir suruhlah 1 – 2 orang siswa menceritakan garis besar isi bab secara keseluruhan.
Bab 10
Guru mengajukan beberapa pertanyaan isi bacaan sebagai pekerjaan rumah. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan latihan untuk  pemantapan pemahaman siswa Anda. Dan berakhirlah kegiatan belajar kita
Daftar  Rujukan:
Eanes, Robin. 1977. Conten Area Literacy: Taeching  for Today and Tomorrow. Wishington: Delmar Publishers ITP An International Thomson Publishing Company.
Sujak. 2002. Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis dengan Strategi SQ3R dalam Pembelajaran Membaca di Kelas III SLTP Negeri 2 Ngimbang-Lamongan. Tesis. UM
Harjasujana, A.S. 1988. Metode SQ3R.Karunika Jaya: Jakarta
Soedarso. 2006. Speed Reading. Sistem mambaca cepat dan Efektif. Gramedia: Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar