Selasa, 29 Januari 2013

Citraan dalam Puisi


CITRAAN DALAM PUISI

Kepiawaian seorang penyair agar gubahannya dapat memukau para penikmatnya acapkali ditentukan oleh ketepatan gambaran angan atau citraan (imagery) yang disuguhkan. Sebagai ‘permaian bahasa” yang erat kaitannya dengan fungsi panca indra, citraan dapat dibedakan menjadi:

1. Citraan bauan, misalnya:
Bau tubuhnya murni
Bagi bau rerumputan

2. Citraan gerakan, misalnya:
Pohon-pohon cemara menyerbu kampung-kampung
Bulan menceburkan dirinya ke kolam

3. Citraan lihatan, misalnya:
Sepasang mata biji saga
Tajam tangannya lelancip gobang

4. Citraan dengaran, misalnya:
Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang

5. Citraan cecapan, misalnya:
Lidahku telang mengecap
Kesat selera mau

6. Citraan rabaan, misalnya:
Teraba nadiku makin bernafsu sangat cemas
Dan pelahan mengutus datang hari-hari mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar