MATERI BIMBEL BAHASA INDONESIA
SKL.17 Membandingkan
penggunaan bahasa cerpen dan fabel
I.
Cerpen
1. Pengertian Cerpen
Cerpen
atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan
novel.
Cerpen
merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita
mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau
pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi
mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas
dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.
2. Ciri-ciri
/ fitur bahasa cerita pendek:
1) Menggunakan
tokoh dengan kata ganti orang pertama atau orang ketiga.
2) Menggunakan
kata sifat untuk menjelaskan watak tokoh / untuk mengidentifikasi tokoh / objek
lain.
3) Menggunakan
kata kerja untuk menunjukan tindakan, gerak-gerik, dan tingkah laku tokoh.
4) Terdapat
kata kias / konotasi / gaya bahasa untuk memperindah isi cerita.
5) Terdapat
dialog / percakapan ( dijelaskan dalam tanda petik / kalimat langsung )
6) Menggunakan
bahasa yang tajam, sugestif, dan menarik.
II.
Fabel
1. Pengertian Fabel
Cerita
fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai
manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan
nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di
dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.
Tokoh pada cerita fabel biasanya binatang. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.
Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri.
Tokoh pada cerita fabel biasanya binatang. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.
Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri.
2. Kaidah
Kebahasaan Teks Cerita Fabel
Kaidah
kebahasaan atau yang biasa disebut juga sebagai unsur kebahasaan merupakan ciri
dari bahasa yang digunakan dalam suatu teks seperti cerita fabel. Adapun unsur
kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks cerita fabel sebagai berikut
1) Kata
Kerja
Salah
satu kaidah atau unsur kebahasaan dalam sebuah teks cerita fabel adalah adanya
kata kerja. Kata kerja dalam cerita fabel dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu kata kerja aktif transitif dan kata kerja aktif intransitif.
2) Penggunaan
Kata Sandang Si dan Sang
Pada
teks cerita fabel sering sekali adanya penggunaan kata sandang si dan sang.
3) Penggunaan
Kata Keterangan Tempat dan Waktu
Dalam
teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan
waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya digunakan
kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan kata depan pada atau kata
yang menunjukkan informasi waktu.
4) Penggunaan
Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya
Kata
lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai
penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan
untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks.oal
III.
Latihan soal
1.
Bacalah kedua kutipan fabel
berikut!
Kutipan Fabel I
Kutipan Fabel I
Seekor
singa merungut dan menderam kepada seekor nyamuk yang asyik terbang berlegar di
kepalanya ketika dia cuba melelapkan mata.
"Pergi
kamu dari sini sebelum aku memijakmu dengan kakiku," ngaumnya.
"Aku
tidak takut'padamu," kata nyamuk.
"Kamu
mungkin digelar Raja Rimba, tapi aku lebih kuat daripada kamu. Aku juga boleh
membuktikannya. Mari berlawan dan lihat siapa yang menang," singa pun
bersetuju.
Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan menggigitnya bertalu-talu di hidung dan telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang tajam hingga berdarah.
"Cukup, cukuplah! Kamu, menang," jerit singa.
Kutipan Fabel II
Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan menggigitnya bertalu-talu di hidung dan telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang tajam hingga berdarah.
"Cukup, cukuplah! Kamu, menang," jerit singa.
Kutipan Fabel II
Pada
suatu musim yang sangat kering, di mana saat itu burung-burung pun sangat sulit
mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah
kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakah sebuah kendi
yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut
berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak
dapat mencapainya.
Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kutipan fabel tersebut adalah ....
Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kutipan fabel tersebut adalah ....
A.
Kutipan I menggunakan majas.
Kutipan II menggunakan ungkapan.
B.
Kutipan I bahasa mudah dipahami.
Kutipan II bahasa sulit dipahami.
C.
Kutipan I kalimat menggunakan dialog. Kutipan II
kalimat tidak menggunakan dialog.
D.
Kutipan I menggunakan bahasa
Melayu. Kutipan II menggunakan bahasa Indonesia.
2.
Bacalah kutipan cerita fabel
dan cerpen berikut!
Kutipan fabel
Dahulu kala ada seekor anjing yang punya kebiasaan
mendekati tumit orang. Tidak jarang pun anjing itu menggigit tumit dari orang
yang ditemuinya. Karena kebiasaan itu majikannya memasang kalung lonceng di
lehernya sebagai penanda jika anjing ini akan mendekat.
Si anjing menganggap bahwa lonceng tersebut sebagai
ciri khasnya. Anjing itu sangat bangga
dan sengaja membunyikannya di setiap sudut pasar. Dia selalu berlari ke setiap
penjuru dan menunjukkan lonceng tersebut kepada setiap orang yang lewat.
Seekor anak anjing bertanya, “Mengapa kamu selalu
berlari ke sana kemari dengan loncengmu?”
“Ya aku bangga pada lonceng di leherku. Tidak setiap
anjing punya lonceng sepertiku.”
Kutipan Cerpen
Perlahan kanvas putih langitku menjadi hitam, gulungan
awannya terlihat semakin mencekam. Sedang aku masih terkurung di tengah desing
puluhan mesin, di suatu jalan lurus yang di kiri kanannya berdiri kokoh
beton-beton kaum investor, yang juga di samping jalan berderet pemandangan
mesin-mesin yang terparkir berdesakan, sehingga tak jarang terlihat wisatawan
memamerkan lekuk tubuh seksinya untuk melewati sela-sela mesin-mesin itu. Dan
wistawan yang tak seseksi mereka, hanya bias berbisik dalam hati, ‘Mana hak
pejalan kaki?
Ya , aku sedang berada di jalan Malioboro. Jalan yang
menjadi ikon kota Yogyakarta.
Seperti tempat iconik di kota-kota lain, tentu di
dalamnya ada pedagang yang pandai merayu, ada pengemis yang bermimik layu, ada
pramuniaga yang selalu siap menjamu, dan barangkali ada copet yang sedang
kelaparan atau ada preman-preman yang meminta uang keamanan.
Maaf, aku tak sempat meneliti satu persatu, meskinya
juga ada beribu-ribu kenangan yang tertinggal di setiap jejak kaki mereka, atau
ada cinta pandang pertama antara kusir andong dan penumpangnya. Sekali lagi
maaf, aku tak bias mendeskripsikannya.
Perbedaan penggunaan bahasa kedua teks di atas adalah
….
|
Fabel
|
Cerpen
|
A
|
Bahasa binatang
|
Bahasa sehari-hari
|
B
|
Bermakna konotasi
|
Bermakna denotasi
|
C
|
Bermakna denotasi
|
Bermakna konotasi
|
D
|
Bahasa lugas, sehari-hari
|
Bahasa kias, bermajas
|
3.
Teks I
Boma, ya, Boma, lelaki cacat itu sudah
lama menjadi ciri di terminal kami. Dialah peminta-minta permanen yang pemarah
dan sombong. Dia tak segan bila kesal tak dapat uang.
“Kodir ! Aku haus!” teriaknya. Karuan
saja, Kodir sedang asyik menggoda tukang pecel dekat toilet umum.
“Kadir!” teriakannya lagi.
Teks
II
“Ampun, Pak!” Sukito merunduk-runduk ambil
mengangkat tangan tanda menyerah saat beberapa lelaki kekar berjaket hitam
menyerbu ke dalam gudang.
“Angkat
tangan!” seru salah seorang yang baru saja masuk dengan paksa sambil
mengacungkan senjata.
“Saya tidak ikut-ikutan , Pak!” Sukino
lagi.
“Diam !!” bentak seorang lelaki berjaket
hitam.
Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan
teks tersebut adalah ….
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
dimulai dengan pengenalan
|
Dimulai dengan latar cerita
|
B
|
Dimulai dengan pengenalan tokoh
|
Dimulai dengan aksi
|
C
|
Dimulai dengan aksi
|
Dimulai dengan pengenalan tokoh
|
D
|
Dimulai dengan latar cerita
|
Dimulai dengan latar suasana
|
4.
Bacalah kutipan fabel berikut!
Teks Fabel I
Mumba
dengan santai berjalan di tengah hutan. Tanpa sengaja ia menemukan buah yang
sangat lezat. Mumba berniat mengambil buah tersebut. Rencananya, dia akan
menikmati buah yang lezat itu di pinggir sungai di tengah hutan, ditemani
hembusan angin, dan lambaian daun pepohonan yang mendayu-dayu. Sesampainya di
tepi sungai, Mumba dengan santai menyantap buah tersebut.
Teks Fabel II
Si
rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. “Jangan berlagak engkau,
hei kura-kura! Engkau hanya mondar-mandir saja seperti bola namun berlagak
tengah mencari sumber kehidupan”. Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si
rusa tetap marah. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu
kekuatan betis kaki.
Perbedaan
penggunaan bahasa pada kedua kutipan fabel tersebut adalah….
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
bermajas litotes
|
bermajas personifikasi
|
B
|
bermajas personifikasi
|
bermajas
perumpamaan
|
C
|
bermajas perumpamaan
|
bermajas litotes
|
D
|
bermajas metafora
|
bermajas personifikasi
|
5.
Bacalah kutipan kedua cerpen
berikut !
Kutipan I
Impian
Seorang Gadis Miskin
“Hari
ini kita akan membahas tentang impian,” ucap Bu Tya, guru Bahasa Indonesiaku.
“Tuliskan apa impian kalian serta beberapa alasan kenapa kalian ingin menjadi
seperti itu pada satu lembar kertas. Mengerti?” Kami semua mengangguk. Satu hal
yang muncul dalam pikiranku, menjadi seorang penulis. …
Anadya
Alyasavitri, http://cerpenmu.com
Kutipan II
Masih
Ada Harapan
Yang
mencintaimu tidak hanya satu orang, yang memperhatikanmu juga tidak satu orang,
yang perlu kamu juga tidak hanya satu orang, ada keluargamu, teman-tamanmu, orang
di sekitarmu yang perlu kehadiranmu dalam hidup mereka, jangan jadikan satu
orang sebagai alasan untukmu berhenti berharap hidupmu harus tetap berjalan. …
Rosiana,
http://cerpenmu.com
Perbedaan
penggunaan bahasa kedua kutipan cerpen tersebut adalah ….
|
Kutipan I
|
Kutipan II
|
A
|
Menggunakan majas
|
Tidak menggunakan majas
|
B
|
Bermakna konotasi
|
Bermakna denotasi
|
C
|
Kalimatnya singkat,
jelas
|
Kalimatnya panjang,
bertele-tele
|
D
|
Kalimatnya panjang
membingungkan
|
Kalimatnya singkat, jelas
|
6.
Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerpen tersebut adalah
diawali dengan ....
|
Kutipan I
|
Kutipan II
|
A
|
rumitan
|
peleraian
|
B
|
klimaks
|
rumitan
|
C
|
peleraian
|
penyelesaian
|
D
|
penyelesaian
|
peleraian
|
7.
Bacalah teks berikut
Teks I
Kupu-kupu
tersadar dari pingsannya. Namun ia terkejut saat ia tahu bahwa ia sedari tadi
pingsan. Tiba-tiba Lalat datang membawa obat-obatan.
Syukurlah
kau sudah pulih,‖ ujarnya senang. Kupu-kupu terkejut karena yang menolongnya
adalah hewan yang tadi pagi ia hina. Dia merasa berhutang budi padanya.
Mm..
Terima kasih ya kau mau menolongku, padahal aku telah menghinamu..‖ ujarnya
malu-malu.
Tidak
apa kok, sudahlah kau tiduran saja. Biar aku dapat mengobati sayapmu yang
patah‖. Kupu-kupu menurut, lalu ia diobati oleh Lalat.
Hari
terus berganti akhirnya Kupu-kupu telah pulih kembali. Ia dapat terbang ke mana
ia suka. Namun Kupu-kupu yang sekarang telah berbeda dengan Kupu-kupu yang
lama. Ia kini mau berteman dengan siapa saja.
Teman-temannya
pun telah memaafkan perbuatan dia yang lalu. Kupu-kupu telah menyadari bahwa
kecantikannya itu hanya pemberian semata dari Allah Swt. Ia mau berteman dengan
siapa saja. Karena tanpa teman ia tak bisa berbuat apa-apa.
Teks II
Tersebutlah
di padang rumput yang indah nan damai, hiduplah seekor kelinci yang sangat
nakal. Setiap hari kerjaannya hanya mengusili penghuni padang rumput. Pada
suatu hari, si Kelinci bertemu dengan Pak Kijang. Dalam hati, Kelinci berpikir
―saya kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana ya?‖ Si Kelinci berpikir sangat
keras dan tiba-tiba ada ide nakal sampai di kepalanya. ―Saya pura-pura saja
lari ke arah Pak Kijang sambil berteriak ‗Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!
Hehehe....
Maka
sambil larilah, si Kelinci berteriak ―Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!‖
Akhirnya, Pak Kijang sekeluarga lari tak beraturan tanpa arah, sampai anaknya
Pak Kijang jatuh ke jurang dan tewas seketika.
Perbandingan
penggunaan bahasa pada kedua kutipan teks tersebut adalah ....
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
lugas, modern
|
klise
|
B
|
Berbelit-belit
|
lugas, jelas
|
C
|
Campuran bahasa Jawa
|
modern
|
D
|
modern
|
lugas
|
8.
Perbandingan pola pengembangan kedua kutipan teks tersebut adalah ....
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
komplikasi –
resolusi - koda
|
orientasi -
komplikasi
|
B
|
orientasi - komplikasi - koda
|
komplikasi - resolusi
|
C
|
orientasi – komplikasi -
resolusi
|
orientasi resolusi
|
D
|
orientasi – resolusi - koda
|
orientasi - koda
|
9.
Bacalah kutipan teks berikut!
Kutipan
teks I
Gamelan
Jawa
Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk
menikmati gamelan. Di kota ini Anda dapat menikmati gamelan versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa yaitu musik yang
biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong.
Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong,
dan alat musik Jawa lainnya.
Gamelan Jawa berbeda dengan Gamelan Bali ataupun
Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow,
berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat
mendayu-dayu dan didominasi suara seruling.
Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan
hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya. Adanya
perbedaan gamelan Jawa, Bali, ataupun Sunda mengindikasikan bahwa masing-masing
daerah memiliki pandangan hidup dan budaya sehingga berpengaruh pada
gamelannya.
Kutipan
teks II
KEKERINGAN
Kekeringan adalah keadaan kekurangan air yang sangat ekstrim
dalam waktu lama. Kekeringan timbul tanpa dapat diprediksi secara
tepat. Di Indonesia, hujan turun secara tidak merata meskipun pada umumnya
hujan terjadi di seluruh wilayah negeri. Selain itu, hujan tidak terjadi dalam
waktu yang bersamaan. Di wilayah barat, hujan sudah turun, tetapi di wilayah
timur belum turun hujan. Kekeringan biasanya muncul bila suatu wilayah secara
terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang
panjang akan menjadi bencana alam apabila menyebabkan suatu wilayah kehilangan
sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang
ditimbulkannya.
Perbedaan
penggunaan bahasa pada kedua kutipan teks tersebut adalah....
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
bahasanya mudah dipahami
|
banyak menggunakan istilah
ilmiah
|
B
|
banyak menggunakan bahasa
daerah
|
bahasanya mudah dipahami
|
C
|
menggunakan istilah-istilah
khusus
|
banyak menggunakan istilah
ilmiah
|
D
|
banyak menggunakan
istilah khusus
|
menggunakan
istilah-istilah umum
|
10.
Bacalah kedua teks berikut!
Teks I
Di padang rumput yang indah dan damai, hiduplah seekor
kelinci yang sangat nakal. Setiap hari kerjanya mengusili penghuni padang
rumput. Pada suatu hari, si Kelinci bertemu dengan Pak Kijang. Dalam hati,
Kelinci berpikir
“ Saya kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana ya ?”
Si Kelinci berpikir sangat keras dan tiba-tiba ada ide nakal sampai di
kepalanya,”Saya pura-pura saja lari kea rah Pak Kijang sambil berteriak, “ Pak
Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!” He he he…
Kelinci
Pembohong (http://primonymous.blogspot.com)
Teks II
“Eh! Siapa kau? Berani-beraninya kau mendekati aku!”
ujar kupu-kupu.
Lalat terdiam.”kamu tuh nggak pantes ya berteman
denganku!Kamu tuh hewan yang jijik! Tidak pantes berteman dengan saya yang cantik
Tidak seperti kamu! Dari makanannya saja tentu aku yang lebih baik!” ujar
kupu-kupu sombong.
“Aku ke sini hanya ingin berteman dengan kau!Kalau kau
tidak mau, ya sudah! Tidak perlu kau menghinaku!’ ujar lalat yang hatinya
tersakiti oleh kupu-kupu yang sombong itu.
Penyesalan Kupu Kupu(http://cerpenmu.com)
Perbedaan pola pengembangan kedua teks tersebut adalah
….
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
pengenalan
|
klimaks
|
B
|
klimaks
|
pengenalan
|
C
|
penyelesaian
|
peleraian
|
D
|
peleraian
|
penyelesaian
|
11.
Perbandingan penggunaan
bahasa kedua teks tersebut adalah ….
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
Latar tempat
digambarkan tersirat
|
Latar waktu
digambarkan tersirat
|
B
|
Menggambarkan fisik tokoh
|
Menggambarkan kepribadian
tokoh
|
C
|
Menggunakan kata ganti
|
Tidak menggunakan kata ganti
|
D
|
Menggunakan kata
sandang
|
Tidak menggunakan
kata sandang
|
12.
Bacalah teks fabel di bawah
ini!
Teks I
Alkisah, hiduplah seekor kelinci sebatang kara di
sebuah kebun. Kebun itu sudah lama ditinggalkan pemiliknya. Dahulu di kebun itu
ditanami berbagai jenis buah-buahan. Kini kebun itu hanya ditumbuhi rumput dan
ilalang.
Sejak kebun itu ditinggalkan pemiliknya, musang
menjadi kelaparan. Badannya kurus. Dia sudah terbiasa memakan buah-buahan
segar. Memang dengan musang-musang lainnya.
Teks II
Krekt…kreekk…gubrak!!! Sebatang ranting patah.
Segerombolan musang ikut terjatuh. Mereka berlarian, ada juga yang masih
terjepit ranting. “ Tolooong, toloooon,” kata seekor musang sambil
menggeliat-geliatkan tubuhnya. Dia berusaha melepaskan tubuhnya dari himpitan
ranting-ranting. Semakin menggeliat, semakin terkunci tubuhnya.
Segerombolan musang, menuju sebuah ranting yang lebat
buahnya. Rupanya ranting itu tidak kuat menahan beban musang yang banyak itu.
Perbedaan penggunaan bahasa kedua teks tersebut adlah ….
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
Menggunakan
kata rujukan
|
Menggunakan
kata penghubung
|
B
|
Menggunakan kata sandang
|
Menggunakan kata ganti orang
|
C
|
Dimulai dari
ungkapan lama
|
Dimulai dari kata
rekaman bunyi
|
D
|
Kata-kata
tidak baku
|
Kata-kata
baku
|
13.
Bacalah teks berikut !
Tuk kecil! Sebuah nama yang sangat aneh! Namun, nama
itu bukan nama sebenarnya anak kecil itu. Nama aslinya adalah Carl, tetapi
ketika dia masih sangat kecil dan belum bias berbicara dengan jelas, dia sering
menyebut dirinya Tuk. Sulit untuk mengatakan mengapa dia menyebut dirinya Tuk,
karena sebutan itu tidak mirip dengan “Carl”, tetapi lama kelamaan, orang
tuanya pun memanggil dirinya dengan nama Tuk.
Suatu hari, Tuk kecil ditinggalkan sendiri di rumah
untuk menjaga adik perempuannya, Gustava yang jauh lebih muda darinya dan masih
bayi. Namun pada saat bersamaan, Tuk kecil juga perlu mempelajari tugas yang
diberikan oleh sekolahnya. Tuk kecil harus melakukan kedua hal tersebut secara
bersamaan.
Penggunaan bahasa pada teks di atas adalah ….
A. Banyak kalimat pertentangan.
B. Menggunakan kata-kata asing.
C. Menggunakan kata-kata sandang.
D. Banyak ungkapan-ungkapan asing.
14.
Bacalah kedua teks berikut
ini!
Teks I
Ular adalah salah satu mahluk yang ditakuti di muka
bumi. Salah satu jenis ular yang mematikan adalah ular derik. Ular derik masih
bisa menggigit bahkan setelah mereka mati.
Teks II
Kami berkumpul sebelum pukul 07.00 di lapangan
sekolah. Tepat pukul 07.00, panitia memberikan pengarahan. Setengah jam
kemudian, kami menuju ke bus masing-masing.
Perbedaan peggunaan bahasa kedua teks tersebut adalah
….
|
Teks I
|
Teks II
|
A
|
Menggunakan
kata konjungsi penanda waktu
|
Menggunakan
kata penghubung pertentangan
|
B
|
Menggunakan
kata konjungsi penanda waktu
|
Menggunakan kata adalah
|
C
|
Menggunakan kata
adalah
|
Menggunakan kata
konjungsi penanda waktu
|
D
|
Menggunakan
kata penghubung pertentangan
|
Menggunakan kata adalah
|
Terima Kasih pak, ini sangat membantu
BalasHapusTerima Kasih pak, ini sangat membantu
BalasHapusTrm ksh
BalasHapus