Selasa, 02 Juni 2015

RPP K-13 Kelas 7/2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan                                    : SMPN I  Dukun
Mata Pelajaran                                : Bahasa Indonesia
Kelas/semester                               : VII/2
Materi Pokok                                   : Teks Laporan Observasi
Alokasi Waktu                                 : 2  Pertemuan (6 X 40 menit)

A.     Kompetensi Inti:
a.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
b.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
c.    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
d.   Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.   Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:
 4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
                   eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun  tulisan.
                    Indikator:
                   4.1.1 Menjelaskan  makna kata, konjungsi kalimat, dan ungkapan yang terdapat dalam teks laporan observasi.    
4.1.2  Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks laporan observasi.
4.1.3  Menemukan keterkaitan isi teks laporan observasi dengan kehidupan    sehari-hari. 
4.2. Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat  baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator:
4.2.1. Menyusun ide pokok
4.2.2. Membuat ringkasan
4.2.3. Membuat dialog
     
C.   Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
1.      Setelah membaca sebuah teks  laporan observasi , peserta didik mampu mengidentifikasi struktur teks laporan observasi dengan baik.
2.      Setelah membaca sebuah teks  laporan observasi, peserta didik mampu mengidentifikasi ciri bahasa  teks laoran observasi dengan baik.
3.      Setelah membaca  sebuah teks laporan observasi, peserta didik dapat menjelaskan  kembali isi teks laporan observasi secara tertulis.
Pertemuan ke-2
1.      Setelah membaca teks  hasil laporan observasi, peserta didik  mampu memahami ide pokok yang terdapat dalam teks teks laporan hasil observasi dengan baik
2.       Setelah membaca teks hasil laporan observasi, peserta didik  mampu membuat ringkasan yang berkaitan dengan isi teks hasil laporan observasi.
3.      Setelah membaca teks hasil laporan observasi, peserta didik dapat membuat dialog yang keterkaitan teks hasil laporan observasi.   
D.   Materi Pembelajaran
Pertemuan ke-1
1.  Struktur teks laporan observasi
2.  Ciri bahasa laporan observasi
3. Cara mengungkapkan  makna isi teks laporan observasi
Pertemuan ke-2
1.    Isi teks hasil laporan observasi
2.    Keterkaitan isi teks hasil laporan observasi dengan dunia nyata sehari-hari. Siswa.
E.   Metode Pembelajarn
a.    Pendekatan                     :  Saintifik
b.    Model  Pembelajarn        :   Pembelajaran berbasisi proyek (Projek Learning)
Sintak:
a.  Stimulasi (pemberian rangsangan)
b.  Pernyataan (identifikasi masalah)
c.   Pengumpulan data
d.  Pengolahan data
e.  Pembuktian
f.    Menyimpulkan (generalisasi)
c.    Metode                : tanya jawab, observasi, penugasan, diskusi.
F.    Media, Alat, dan Sumber  Pembelajaran
a.    Media                     :  Powerpoint tentang memahami teks laporan observasi
b.    Alat dan bahan    :  Teks laporan observasi
c.    Sumber                 :
·      Kementerian Pendidikan  dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
·      Kementerian Pendidikan  dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan Kelas VII  Buku Petunjuk Guru.  Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G.   Langkah-langkah  Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a.    Pendahuluan (10 menit)
1)     Peserta didik  merespon pertanyaan dari pendidik berkaitan dengan kondisi siswa dan kelas.
2)     Peserta didik merespon pertanyaan dari pendidik tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
3)     Peserta didik  menerima motivasi  dari pendidik untuk memahami teks laporan observasi dengan menampilkan  teks laporan observasi tentang “BIOTA LAUT” atau teks yang lain.
4)     Peserta didik  menerima informasi tentang tujuan  dan manfaat pembelajaran
5)     Peserta didik menyimak pencapaian cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
b.  Kegiatan Inti  (100 menit)
1)     Membangun teks
(a)   Sebelum membaca teks laporan observasi, peserta didik  menjawab lima pertanyaan yang terdapat buku siswa halaman 21 untuk membangun  pemahaman tentang teks laporan observasi (pemberian rangsangan).
(b)   Peserta didik membaca teks laporan observasi berjudul “BIOTA LAUT”, sumber Oceana, volume xxxi,No.1, hlm.27-38.         
2)     Penentuan Proyek
(a)   Peserta didik menentukan struktur teks laporan observasi “Biota Laut”.
(b)   Peserta didik mengidentifikasi bahasa  teks laporan observasi dalam diskusi.
(c)    Peserta didik menentukan cara mengungkapkan isi teks laporan observasi.
3)     Perencanaan Langkah Penyelesaian  
(a)   Peserta didik  dengan dipandu guru untuk  mengenali struktur laporan observasi, yakni orientasi, komplikasi dan resolusi.
(b)   Peserta didik  berdiskusi  dengan dipandu guru untuk menemukan struktur teks laporan observasi “Biota Laut” yang berkaitan dengan tahapan awal, isi dan akhir laporan.
(c)    Peserta didik  berdiskusi  dengan dipandu guru untuk menemukan ciri kebahasaan  teks laporan observasi “Biota Laut”.
(d)   Peserta didik  berdiskusi   untuk menentukan cara mengungkapkan isi teks laporan observasi “Biota Laut”.


4)     Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
I.Pertemuan I:
Tahap awal:
                      -Pemberian materi
                      -Pemodelan
                      -Tanya jawab
Tahap Pelaksanaan:
-Diskusi
-Presentasi
Tahap Akhir:
-Penguatan
-Simpulan
-Pemberian tugas
5. Penyelesaian Proyek dengan fasilitas dan monitoring:
    -Peserta didik berdiskusi dengan dibantu pendidik
    -Peserta didik menentukan, mengidentifikasikan, dan menuliskan hasil diskusi di lembar kerja.
6. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil laporan:
    -Peserta didik mengerjakan tugas secara berkelompok
    -Peserta didik menyunting hasil tugas dari kelompok lain
    -Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya ke depan sesuai dengan kelompoknya.
7. Evaluasi proses dan hasil proyek:
    -Pendidik memberikan pencerahan diskusi
    -Pendidik memberikan penilaian hasil kerja siswa
    -Pendidik memberikan rewad pada kelompok yang baik
c.    Penutup  (10 menit)
1)     Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang teks laporan observasi “Biota Laut”
2)     Peserta didik bersama pendidik merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung.
3)     Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pendidik.
4)     Peserta didik mendengarkan penguatan yang disampaikan oleh pendidik.
5)     Peserta didik menerima informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.
Pertemuan ke-2
a.    Pendahuluan (10 menit)
1)  Peserta didik  merespon pertanyaan dari pendidik berkaitan dengan kondisi siswa dan kelas.       
2)  Peserta didik merespon pertanyaan dari pendidik tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.     .
3)  Peserta didik  menerima motivasi  dari pendidik untuk memahami teks laporan observasi dengan menampilkan teks laporan observasi yang lain.
4)  Peserta didik  menerima informasi tentang tujuan dan manfaat pembelajaran.
5)  Peserta didik menyimak pencapaian cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
b.   Kegiatan Inti (100 menit)
1)  Membangun konteks
(a)       Sebelum membaca teks laporan observasi, peserta didik  menjawab beberapa  pertanyaan yang  berkaitan dengan teks laporan observasi untuk membangun  pemahaman tentang teks laporan observasi “Biota Laut”  (pemberian rangsangan).
(b)       Peserta didik memahami ide pokok teks laporan observasi “Biota Laut”.
2)  Penentuan Proyek:
(a)       Peserta didik menentukan ide pokok  isi teks laporan observasi dalam diskusi.
(b)       Peserta didik membuat ringkasan isi teks laporan observasi berdasarkan ide pokok yang ditemukan.
(c)       Peserta didik membuat dialog dari teks laporan observasi.
3)  Perencanaan Langkah Penyelesaian
(a)   Peserta didik   berdiskusi untuk  menentukan ide pokok dalam teks laporan observasi “Biota Laut” .
                    (b) Peserta didik  berdiskusi   untuk menuliskan ide pokok menjadi rangkuman teks laporan observasi. .
(c)    Peserta didik  berdiskusi   untuk membuat dialog dari teks laporan observasi..
4)   Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
- Pertemuan II:
Tahap awal:
-Tanya jawab materi tugas yang diberikan
Tahap pelaksanaan:
-Mengerjakan tugas
     Tahap akhir:
-Mengumpulkan tugas
5)  Menyelesaikan proyek dengan fasilitas dan monitoring guru
(a)   Tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi tentang ide pokok teks laporan observasi.
(b)   Tiap-tiap kelompok menyampaikan rangkuman teks laporan observasi.
(c)    Tiap-tiap kelompok mempresentasikan dialog teks laporan observasi.


c.         Penutup  (10 menit)
1)     Peserta didik dengan bimbingan pendidik menyimpulkan materi pembelajaran tentang teks laporan observasi “Biota Laut”.
2)     Peserta didik bersama guru merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung.
3)     Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk mengukur ketercapaian kompetensi
4)     Peserta didik mendengarkan penguatan yang disampaikan oleh guru.
5)     Peserta didik menerima tugas (pengayaan atau remedi).
H.   Penialaian
a.                                                                      Penilaian Sikap
b.    Teknik                        : Pengamatan Sikap/Observasi
c.    Bentuk                       : Lembar Pengamatan
d.      Instrumen       

LEMABAR PENGAMATAN/OBSERVASI
No.

Nama Siswa
Jujur
Pecaya Diri
Skor
Nilai
Konv
1
2
3
4
1
2
3
4
1












2












3












4












5













Aspek Pengamatan Sikap Jujur


No
Aspek Pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas




2
Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas




3
Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya




4
Melaporkan data atau informasi apa adanya




5
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki




Jumlah Skor





Aspek Pengamatan Sikap Percaya Diri
No
Aspek Pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu




2
Saya berani mengambil keputusan secara cepat dan bisa dipertanggungjawabkan




3
Saya tidak mudah putus asa




4
Saya berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki di depan orang banyak




5
Saya berani mencoba hal-hal yang baru




Jumlah Skor






Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
      kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
      sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik              : apabila memperoleh skor  : 3.33  < skor < 4.00
Baik                            : apabila memperoleh skor  : 2.33  < skor < 3.33
Cukup                        : apabila memperoleh skor  : 1.33  < skor < 2.33
Kurang                       : apabila memperoleh skor :  skor < 1.33

a.                                                                 Penilaian Pengetahuan
a.  Teknik Penilaian        : Tes Tulis
b.      Bentuk Instrumen    :  Uraian
c.      Kisi-kisi:

No
Indikator
Butir Instrumen
1
Mengenal struktur teks laporan observasi
terlampir
2
Mengenal bahasa teks laporan observasi
terlampir
3
Menjelaskan  cara mengungkapkan isi teks laporan observasi.
terlampir

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada  pedoman observasi sikap.

b.        Penilaian Keterampilan
a.     Teknik Penilaian        : Tes Tulis
b.     Bentuk Instrumen       : Pilihan Ganda
c.      Kisi-kisi:

Keterampilan
Butir Instrumen
4.1.1     Mengidentifikasi  ide pokok teks laporan observasi.

terlampir
4.1.2     Menulis rangkuman teks laporan observasi.
terlampir
4.1.3     Menulis dialog laporan observasi.
terlampir

Teks laporan observasi terlampir.
                                                                        Gresik, 14 Juni 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah,                                                                   Guru Mata pelajaran,



Anang Fauzi, S. Pd., M. Pd.                                               Khurotul Aini, S. Pd., M.PdI
NIP 19630702 198303 1006                                              NIP 19660723 199403 1 002





























TES URAIAN
PENGETAHUAN STRUKTUR CERPEN DAN CIRI BAHASA CERPEN

Petunjuk
4.      Baca cerita pendek berjudul “Kartu Pos dari Surga” berikut!
5.      Kemudian, jawablah beberapa pertanyaan yang menyertainya.


Kartu Pos dari Surga
Agus Noor

Mobil jemputan sekolah belum lagi berhenti, Beningnya langsung meloncat menghambur. “Hati-hati!” teriak sopir. Tapi gadis kecil itu malah mempercepat larinya. Seperti capung ia melintas di halaman. Ia ingin segera membuka kotak pos itu. Pasti kartu pos dari Mama telah tiba. Di kelas, tadi, ia sudah sibuk membayang-bayangkan: bergambar apakah kartu pos Mama kali ini? Hingga Bu Guru menegurnya karena terus-terusan melamun.
Beningnya tertegun, mendapati kotak itu kosong. Ia melongok, barangkali kartu pos itu terselip di dalamnya. Tapi memang tak ada. Apa Mama begitu sibuk hingga lupa mengirim kartu pos? Mungkin Bi Sari sudah mengambilnya! Beningnya pun segera berlari berteriak, “Biiikkk…Bibiiikkk…” Ia nyaris terpeleset dan menabrak pintu. Bik Sari yang sedang mengepel sampai kaget melihat Beningnya terengah-engah begitu.
“Ada apa, Non?”
“Kartu posnya udah diambil Bibik, ya?”
Tongkat pel yang dipegangnya nyaris terlepas, dan Bik Sari merasa mulutnya langsung kaku. Ia harus menjawab apa? Bik Sari bisa melihat mata kecil yang bening itu seketika meredup, seakan sudah menebak, karena ia terus diam saja. Sungguh, ia selalu tak tahan melihat mata yang kecewa itu.
***
MARWAN hanya diam ketika Bik Sari cerita kejadian siang tadi. “Sekarang, setiap pulang, Beningnya selalu nanya kartu pos…” suara pembantunya terdengar serba salah. “Saya ndak tahu mesti jawab apa…” Memang, tak gampang menjelaskan semuanya pada anak itu. Ia masih belum genap 6 tahun. Marwan sendiri selalu berusaha menghindari jawaban langsung bila anaknya bertanya, “Kok kartu pos Mama belum datang ya, Pa?”
“Mungkin Pak Posnya lagi sakit. Jadi belum sempet nganter ke mari…”
Lalu ia mengelus lembut anaknya. Ia tak menyangka, betapa soal kartu pos ini akan membuatnya mesti mengarang-ngarang jawaban.
Pekerjaan Ren membuatnya sering bepergian. Kadang bisa sebulan tak pulang. Dari kota-kota yang disinggahi, ia selalu mengirimkan kartu pos buat Beningnya. Marwan, kadang meledek istrinya, “Hari gini masih pake kartu pos?” Karna Ren sebenarnya bisa telepon atau kirim SMS. Meski baru playgroup, Beningnya sudah pegang hape. Sekolahnya memang mengharuskan setiap murid punya handphone, agar bisa dicek sewaktu-waktu, terutama saat bubaran sekolah, untuk berjaga-jaga kalau ada penculikan.
“Kau memang tak pernah merasakan bagaimana bahagianya dapat kartu pos…”
Marwan tak lagi menggoda bila Ren sudah menjawab seperti itu. Sepanjang hidupnya, Marwan tak pernah menerima kartu pos. Bahkan, rasanya, ia pun jarang dapat surat pos yang membuatnya bahagia. Saat SMP, banyak temannya yang punya sahabat pena, yang dikenal lewat rubrik majalah. Mereka akan berteriak senang bila menerima surat balasan atau kartu pos, dan memamerkannya dengan membacanya keras-keras. Karena iri, Marwan pernah diam-diam menulis surat untuk dirinya sendiri, lantas mengeposkannya. Ia pun berusaha tampak gembira ketika surat yang dikirimkannya sendiri itu ia terima.
Ren sejak kanak sering menerima kiriman kartu pos dari Ayahnya yang pelaut. “Setiap kali menerima kartu pos darinya, aku selalu merasa ayahku muncul dari negeri-negeri yang jauh. Negeri yang gambarnya ada dalam kartu pos itu…” ujar Ren. Marwan ingat, bagaimana semasa mereka pacaran, Ren bercerita dengan suara penuh kenangan, “Aku selalu mengeluarkan semua kartu pos itu, setiap Ayah pulang.” Ren kecil duduk di pangkuan, sementara Ayahnya berkisah keindahan kota-kota pada kartu pos yang mereka pandangi. “Itulah saat-saat menyenangkan dan membanggakan punya Ayah pelaut.” Ren merawat kartu pos itu seperti merawat kenangan. “Mungkin aku memang jadul. Aku hanya ingin Beningnya punya kebahagiaan yang aku rasakan…”
Tak ingin berbantahan, Marwan diam. Meski tetap saja ia merasa aneh, dan yang lucu: pernah suatu kali Ren sudah pulang, tetapi kartu pos yang dikirimkannya dari kota yang disinggahi baru sampai tiga hari kemudian!
***
Ketukan di pintu membuat Marwan bangkit, dan ia mendapati Beningnya berdiri sayu menenteng kotak kayu. Itu kotak kayu pemberian Ren. Kotak kayu yang dulu juga dipakai Ren menyimpan kartu pos dari Ayahnya. Marwan melirik jam dinding kamarnya. Pukul 11.20.
“Nggak bisa tidur, ya? Mo tidur di kamar Papa?”
Marwan menggandeng anaknya masuk.
“Besok Papa bisa anter Beningnya nggak?” tiba-tiba anaknya bertanya.
“Nganter ke mana? Pizza Hut?”
Beningnya menggeleng.
“Ke mana?”
“Ke rumah Pak Pos…”
Marwan merasakan sesuatu mendesir di dadanya.
“Kalu emang Pak Posnya sakit, biar besok Beningnya aja yang ke rumahnya, ngambil kartu pos dari Mama.”
Marwan hanya diam, bahkan ketika anaknya mulai mengeluarkan setumpuk kartu pos dari kotak itu. Ia mencoba menarik perhatian Beningnya dengan memutar DVD Pokoyo, kartun kesukaannya. Tapi Beningnya terus sibuk memandangi gambar-gambar kartu pos itu. Sudut kota tua. Siluet menara dengan burung-burung melintas langit jernih. Sepeda yang berjajar di tepian kanal. Pagoda kuning keemasan. Deretan kafe payung warna sepia. Dermaga dengan deretan yacht tertambat. Air mancur dan patung bocah bersayap. Gambar pada dinding gua. Bukit karang yang menjulang. Semua itu menjadi tampak lebih indah dalam kartu pos. Rasanya, ia kini mulai dapat memahami, kenapa seorang pengarang bisa begitu terobsesi pada senja dan ingin memotongnya menjadi kartu pos buat pacarnya.
Andai ada Ren, pasti akan dikisahkannya gambar-gambar di kartu pos itu hingga Beningnya tertidur. Ah, bagaimanakah ia mesti menjelaskan semuanya pada bocah itu?
“Bilang saja Mamanya pergi…” kata Ita, teman sekantor, saat Marwan makan siang bersama. Marwan masih ngantuk, karena baru tidur menjelang jam lima pagi, setelah Beningnya pulas.
“Bagaimana kalau ia malah terus bertanya, kapan pulangnya?”
“Ya sudah, kamu jelaskan saja pelan-pelan yang sebenarnya.”
Itulah. Ia selalu merasa bingung, dari mana mesti memulainya? Marwan menatap Ita, yang tampak memberi isyarat agar ia melihat ke sebelah. Beberapa rekan sekantornya terlihat tengah memandang mejanya dengan mata penuh gosip. Pasti mereka menduga ia dan Ita…
“Atau kamu bisa saja tulis katu pos buat dia. Seolah-oleh itu dari Ren..”
Marwan tersenyum. Merasa lucu karena ingat kisah masa lalunya.
***
MOBIL jemputan belum lagi berhenti ketika Marwan melihat Beningnya meloncat turun. Marwan mendengar teriakan sopir yang menyuruh hati-hati, tetapi bocah itu telah melesat menuju kotak pos di pagar rumah. Marwan tersenyum. Ia sengaja tak masuk kantor untuk melihat Beningnya gembira ketika mendapati kartu pos itu. Kartu pos yang diam-diam ia kirim. Dari jendela ia bisa melihat anaknya memandangi kartu pos itu, seperti tercekat, kemudian berlarian tergesa masuk rumah.
Marwan menyambut gembira ketika Beningnya menyodorkan kartu pos itu.
“Wah, udah datang ya kartu posnya?”
Marwan melihat mata Beningnya berkaca-kaca.
“Ini bukan kartu pos dari Mama!” Jari mungilnya menunjuk kartu pos itu. “Ini bukan tulisan Mama…”
Marwan tak berani menatap mata anaknya, ketika Beningnya terisak, dan berlari ke kamarnya. Bahkan membohongi anaknya saja ia tak bisa! Barangkali memang harus berterus terang. Tapi bagaimanakah menjelaskan kematian pada anak seusianya? Rasanya akan lebih mudah bila jenazah Ren terbaring di rumah. Ia bisa membiarkan Beningnya melihat Mamanya terakhir kali. Membiarkannya ikut ke pemakaman. Mungkin ia akan terus-terusan menangis karena merasakan kehilangan. Tetapi rasanya jauh lebih mudah menenangkan Beningnya dari tangisnya, ketimbang harus menjelaskan bahwa pesawat Ren jatuh ke laut, dan mayatnya tak pernah ditemukan.
***
KETUKAN gugup di pintu membuat Marwan bergegas bangun. Duabelas lewat, sekilas ia melihat jam kamarnya.
“Ada apa?” Marwan mendapati Bik Sari yang pucat.
“Beningnya…”
Terburu Marwan mengikuti Bik Sari. Dan ia tercekat di depan kamar anaknya. Ada cahaya terang keluar dari celah pintu yang bukan cahaya lampu. Cahaya yang terang keperakan. Dan ia mendengar Beningnya yang cekikikan riang, seperti tengah bercakap-cakap dengan seseorang. Hawa dingin bagai merembes dari dinding. Bau wangi yang ganjil mengambang. Dan cahaya itu makin menggenangi lantai. Rasanya ia hendak terserap amblas ke dalam kamar.
“Beningnya! Beningnya!” Marwan segera menggedor pintu kamar yang entah kenapa begitu sulit ia buka. Ia melihat ada asap lembut, serupa kabut, keluar dari lubang kunci. Bau sangit membuatnya tersedak. Lebih keras dari bau amoniak. Ia menduga terjadi kebakaran, dan makin panik membayangkan api mulai melahap kasur.
“Beningnya! Beningnya!” Bik Sari ikut berteriak memanggil.
“Buka Beningnya! Cepat buka!”
Entahlah berapa lama ia menggedor, ketika akhirnya cahaya keperakan itu seketika lenyap, dan pintu terbuka. Beningnya berdiri sambil memegangi selimut. Segera Marwan menyambar mendekapnya. Ia melongok ke dalam kamar, tak ada api, semua rapi. Hanya kartu pos-kartu pos yang beserakan.
“Tadi Mama datang,” pelan Beningnya bicara. “Kata Mama tukang posnya emang sakit, jadi Mama mesti nganter kartu posnya sendiri…”
Beningnya mengulurkan tangan. Marwan mendapati sepotong kain serupa kartu pos dipegangi anaknya. Marwan menerima dan mengamati kain itu. Kain kafan yang tepiannya kecoklatan bagai bekas terbakar.

Singapura-Yogyakarta,

Pertanyaan:
1.      Jelaskan garis besar cerita pendek tersebut!
2.      Jelaskan struktur cerita pendek tersebut!
3.      Jelaskan ciri bahasa yang khas yang kamu temukan pada cerpen tersebut.


Rambu Jawaban

1.      Bening, anak usia 6 tahun adalah putra Marwan dan Ren.  Kesibukannya bekerja di luar kota menjadikan Ren sering berkirim kartu pos kepada anaknya, Bening. Suatu saat, karena karena kecelakaan Ren meninggal di luar kota, jenazahnya tidak bisa dibawa pulang. Karena belum cukup umur, Bening belum diberi tahu kabar yang sesungguhnya tentang mamanya, Ren. Akhirnya, Bening pun selalu menunggu kartu pos dari mamanya.

2.      Cerita pendek “Kartu Pos dari Surga” beralur mundur. Cerita diawali dari kondisi terakhir Bening yang amat merindukan kartu pos dari mamanya. Berikutnya diceritakan kondisi kehidupan Ren, Marwan, da Bening. Pada akhir cerita, setelah membaca bahasa yang tersirat, pembaca dapat menyimpulkan bahwa Ren telah meninggal di luar kota yang tidak memungkinkan jenazahnya dibawa pulang.

3.      Sapaan pada anak yang amat disayang dengan menambahkan klitika “-nya”. Sapaan seperti ini merupakan terjemahan dari akhirn “-e” dalam bahasa Jawa. Sapaan anak tersayang dengan tambahan akhir “-e” dalam budaya Jawa ini diadopsi untuk sapaan sayang dalam bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa latar budaya cerita adalah budaya Jawa.

















Lampiran

PENILAIAN TERTULIS
KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA CERITA PENDEK



Petunjuk
1.      Baca kembali cerpen berjudul “Kartu Pos dari Surga”.
2.      Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu alterative jawaban yang paling benar.

Soal
1.      Identifikasi 3 kata kunci yang terdapat pada cerita pendek tersebut!
Jawab:
a.                                                                                                      selalu melongok kotak pos
b.                                                                                                      kartu pos
c.                                                                                                       sepotong kain serupa kartu pos  


2.      Identifikasi 2 kalimat yang menurut Anda menarik yang terdapat pada cerita pendek tersebut!
Jawab:
  1. “Kau memang tak pernah merasakan bagaimana bahagianya dapat kartu pos..
  2. “Tadi mama dating,” pelan Beingnya bicara, “kata mama tukang posnya emang sakit, jadi mama mesti mengantar kartu posnya sendiri.”

3.      Identifikasi  ungkapan yang menurut Anda menarik yang terdapat pada cerita pendek tersebut!
Jawab:
      siluet menara dengan pagoda kuning keemasan
a.                                                                                                      ……………
4.      Menjawab pertanyaan literal
      Siapakah yang bercerita pada bacaan di atas?
  1. Salah satu tokoh, yaitu Marwan
  2. Salah satu tokoh, yaitu Bi Sari
  3. Pengamat pencerita
  4. Salah satu tokoh, yaitu Beningnya
Kunci: C
5.      Menjawab pertanyaan  inferensial
Berdasarkan informasi yang kalian temukan dari bacaan di atas dapat kalian simpulkan bahwa mama Bening adalah seorang ....
  1. pramugari
  2. pelaut
  3. diplomat
  4. pengusaha

Kunci: A

6.      Menjawab pertanyaan integratif
Berdasarkan informasi pada bacaan di atas, tulislah dua pelajaran penting yang dapat  kalian petik dari bacaan di atas!



Jawab:
1)      Mewujudkan perhatian/kepedualian kepada orang lain dapat dialkukan dengan memberikan kepadanya benda yang murah tapi unik. 
2)      Untuk menjadi orang yang bertanggung jawab pada tugas tidak harus memiliki jabatan tinggi. Bik Sari adalah orang yang bertanggung jawab pada tugasnya, meski hanya pembantu rumah tangga.

7.      Menjawab oertanyaan evaluatif
Pertanyaan Evaluatif
Judul tulisan di atas adalah Surat dari Surga. Menurut penilain kalian, apakah judul tersebut sesuai dengan isinya?  Berikan alasan!
Jawab
Sesuai, karena pada cerita tersebut terdapat unsur misteri dan msiteri itu berkonotasi positif.

8.      Menjelaskan keterkaitan isi cerpen yang positif dengan kehidupan sehari-hari.
Jawab
Ren adalah gambaran wanita karier yang sangat sibuk. Meski sibuk, ia masih bertanggung jawab pada keluarga dengan selalu membangun komunikasi dengan anaknya dengan cara yang menimbukan kesan baik, yaitu mengirim kartu pos di era serba digital.